Mohon tunggu...
Dianti Lactea
Dianti Lactea Mohon Tunggu... -

Biasa, bisa. Tidak basi, tidak bias.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir Chiang Mai Cetak Rugi Bisnis Pariwisata Rp 540 Miliar

5 Oktober 2011   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:19 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chiang Mai, salah satu kota tujuan wisata di Thailand Utara, dihempas banjir hebat. Bencana bermula pada jam 1 malam tanggal 28 September 2011 di kota Ban Mueang Kai di distrik Mae Taeng dengan tanah longsor dan melubernya air karena hujan deras berkepanjangan. Luapan air kemudian berkumpul juga di Sungai Ping dan menaikkan permukaan sungai sampai hampir lima meter dari daya tampung yang cuma 3,7 meter. Sungai yang membelah kota Chiang Mai ini tentu saja mengirim luapan air ke seantero Chiang Mai. 5 Orang dikabarkan tewas dan 3 orang lainnya (sekeluarga) hanyut entah kemana.

[caption id="attachment_139659" align="aligncenter" width="500" caption="Luberan air sungai Ping merendam Chiang Mai (foto : nationmultimedia.com)"][/caption] Selama tiga hari Chiang Mai terendam air banjir yang konon merupakan bencana banjir terburuk di Thailand sepanjang 50 tahun terakhir. Jalan-jalan berubah menjadi sungai dan pusat-pusat wisata Chiang Mai tak ubahnya seperti kubangan. Kawasan Night Bazaar yang sehari-hari diluberi ribuan wisatawan terendam sampai kedalaman 50 sampai 70 cm. Kawasan perumahan juga tak luput dari rendaman air banjir. 20.000 warga Chiang Mai dibuat kelabakan dengan banjir ini. [caption id="attachment_139661" align="aligncenter" width="573" caption="Banjir mengubah jalanan jadi "][/caption]

Luberan banjir membuat industri wisata mengalami rugi besar karena harus berhenti beroperasi. Sekretaris Jendral Kamar Dagang Thailand, Wittaya Krongsap, memperkirakan banjir Chiang Mai mencetak angka rugi bisnis sebesar 1,8 milyar baht (Rp 540 miliar)selama tiga hari). Walikota Chiang Mai, Tussanai Buranupakorn, meminta maaf pada warga Chiang Mai karena pihaknya tidak mampu menahan luberan air sungai Ping. National News Bureau of Thailand, Public Relations Department, memperkirakan banjir itu menimbulkan kerugian 8 miliar baht atau setara Rp 2,4 triliun rupiah.

[caption id="attachment_139665" align="aligncenter" width="450" caption="Kondisi jalanan Chiang Mai ketika banjir (foto : associated press)"][/caption]

Solidaritas warga Chiang Mai pada korban banjir segera ditunjukkan dengan pembuatan kantong-kantong pasir untuk menahan luberan air. Warga juga segera menggerakkan aksi bantuan berupa suplai makanan untuk korban banjir. Selama tiga hari, Chiang Mai seperti kota mati dengan genangan air di mana-mana. Banyak sekolah diliburkan.

[caption id="attachment_139666" align="aligncenter" width="450" caption="Wisatawan turun tangan bantu membendung air (foto : chiangmai-mail.com)"][/caption]

Setelah tiga hari, dan dipastikan curah hujan tidak lagi membabibuta dan menambah debit air di Sungai Ping, warga mulai bersih-bersih dan berbenah. Lapak-lapak dagangan dan jalanan dibersihkan dari air dan kotoran. Bisnis dan dunia wisata menggeliat kembali. PM Yingluck Sinawatra mengistruksikan agar pembenahan Chiang Mai segera dijalankan.

[caption id="attachment_139669" align="aligncenter" width="450" caption="Sukarelawan menyiapkan bahan-bahan bantuan (foto : chiangmai-mail.com)"][/caption]

[caption id="attachment_139672" align="aligncenter" width="450" caption="Warga kerja bakti bersih-bersih setelah kota mereka tiga hari terendam air (foto : chiangmai-mail.com)"][/caption] Bencana banjir ternyata tak hanya mendera Chiang Mai. Pusat Operasi Darurat Baniir, Badai dan Tanah Longsor, Thailand, melaporkan banjir masih terus membayangi 21 provinsi lain di Thailand. Luapan banjir juga diperkirakan akan terjadi di aliran sungai Chao Phraya karena luncuran air dari bagian utara Thailand akan terus menyerbu ke selatan (menuju Bangkok). Selain itu, badai Nesat dan Haitang juga sangat berpotensi menurunkan hujan lebat. Secara nasional, diperkirakan 212 tewas karena tanah longsor dan banjir di Thailand. [caption id="attachment_139670" align="aligncenter" width="535" caption="Night Bazaar saat normal. Kawasan ini terendam air sampai 70 cm di saat banjir (foto : dianti lactea)"][/caption]

Sumber : http://www.nationmultimedia.com

www.thaitravelblog.com www.pattaya-dailynews.com www.chiangmai-mail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun