Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Tetangga

28 Januari 2020   16:30 Diperbarui: 28 Januari 2020   16:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini hatiku patah, mendengarmu bercerita tentang dia yang kau cinta. Tadi siang hatiku juga patah, mengetahui kau menjemputnya sepulang kerja. Ah, tapi pagi tadi saja hatiku sudah luluh lantak ketika tidak sengaja melihat kalian begitu ceria bercengkrama di teras rumah saat aku membuka daun jendela.

Lalu apa kabar luka patah hatiku sisa kemarin, kemarin lusa, dan hari-hari sebelumnya yang masih terasa? Oh, tentu itu sudah biasa.

Dan hey! Mungkin hidupku memang sudah digariskan untuk mencemburui sesuatu yang tak seharusnya aku cemburui. Kau dan dia. Aku siapa? Hanya tetangga.

Bandung, 25 Januari 2020

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun