Akhir-akhir ini marak sekali pemberitaan tentang narkoba. Berita penangkapan pengguna dan ulasan tentang bahayanya pun ramai dibicarakan khalayak. Akibatnya, banyak hati yang tergugah. Terutama para orang tua. Kekhawatiran kembali menyerang. Lebih dari hari-hari sebelumnya ketika dunia tidak terlalu diramaikan kabar kabar yang berhubungan dengan benda haram tersebut.
Kepanikan dan rasa was-was pun diraskan. Mengapa tidak, karena orang yang ditangkap betul-betul di luar dugaan. Akhirnya, timbul prasangka, jangan-jangan orang di sekitar kita pun ada pengedar, pengguna, bahkan pecandu. Anak kita, adik, kakak, tatangga dan siapapun yang tidak terduga.
Baiklah, sementara abaikan kekhawatiran-kekhawatiran itu. Mari kita ganti dengan sesuatu yang lebih berupa aksi nyata. Terlalu mengkawatirkan sesuatu hanya akan banyak menghabiskan waktu. Ada baiknya kita secepatnya melakukan hal yang bisa mencegah akibat terburuk dari narkoba, agar tidak menimpa diri kita dan orang-orang yang kita sayangi.Â
Selain dari diri kita sendiri, anak-anak adalah  yang seharusnya benar-benar harus dijaga. Berikan pondasi sedini mungkin. Dengan harapan bisa membentengi mereka di masa depannya.
Ada lima langkah yang bisa kita lakukan untuk menjauhkan anak-anak dari bahaya narkoba.
1. Jalin komunikasi yang baik dalam lingkungan keluarga.
Banyak kasus narkoba yang menimpa anak-anak dan remaja diakibatkan karena adanya faktor masalah keluarga. Anak-anak yang broken home, korban perceraian, dan merasa tidak mendapatkan perhatian, mencari pelarian dan terjerumuslah ke lingkaran setan.
Jalin komunikasi yang baik antar sesama anggota keluarga. Berikan perhatian dan kasih sayang secara utuh. Peran orang tua sangat besar di sini. Orang tua yang harmonis dan pandai menyembunyikan masalah, tidak bertengkar di hadapan anak, akan sangat membantu terciptanya ketentraman hati pada anak. Rumah yang kondusif dan penuh dengan kehangatan akan menjadi tempat pulang yang sangat dirindukan.
2. Fokus kepada hal-hal positif
Ketika ada sesuatu yang membahayakan, kadang kebanyakan orang tua hanya focus kepada masalah yang dianggap membahayakan. Â Mengulang-ngulang nasihat dan memberi tahu tentang bahaya tersebut kepada anak. Misalkan tentang bahaya narkoba. Maka orang tua sesering mungkin akan membahas benda terlarang tersebut. Dari mulai jenis-jenis, kandungan, dan efek yang dirasakan pemakainya.
Bagi anak yang sudah dewasa dan mengerti betul tentang benar salah, mungkin hal ini tepat dilakukan. Akan tetapi, ternyata ada anak yang semakin dia diberi penjelasan, maka rasa ingin tahu dan penasarannya semankin muncul. Akibatnya, timbui keinginan untuk mencari tahu lebih jauh dan mencobanya. Tentunya hal itu jangan sampai terjadi.
Cukuplah memberikan pejelasan sewajarnya dan fokus pada hal-hal positif yang bisa dilakukan. Menyibukkan anak dengan mengajaknya jalan-jalan, mengerjakan aktivitas bersama-sama anggota keluarga, bersilaturahmi, berolah raga atau menekuni hobi dan keterampilah tertentu, akan jauh lebih menyenangkan.
3. Perkuat pondasi agama pada anak
Tameng paling baik untuk melindungi anak dari hal negatif  adalah dengan memperkuat pondasi agama mereka. Dalam agama sudah diatur sedemikian rupa tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak. Mana yang membahayakan dan tidak, serta apa yang dicintai Tuhan dan yang dimurkai-Nya.
Dengan pondasi agama yang ditanamkan sedini mungkin, bisa menjadikan anak lebih terarah karena memiliki rambu-rambu yang jelas dan paling utama.
4. Berikan lingkungan terbaik bagi tumbuh kembang anak
Saat keluarga utuh, pondasi agama sudah ditanamkan, bukan berarti urusan selesai sampai di sana. Jangan merasa tenang dulu. Lingkungan kini memiliki peran yang jauh lebih besar melebihi hal lainnya. Di rumah, mungkin anak sudah diberikan pendidikan sebaik mungkin, tetapi lingkungan mendidik mereka dengan caranya sendiri.
Menyekolahkan anak di sekolah yang memiliki suasana belajar kondusif dan kurikulum yang komprehensif, serta memilih lingkungan tempat tinggal yang ramah lingkungan adalah pilihan terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak yang lebih terjaga. Setidaknya, dengan cara demikian bisa meminimalisir pengaruh negatif.
5. Jadilah teladan bagi anak
Anak adalah peniru ulung. Ia belajar dari apa yang dilihat dan ditemuinya sehari-hari. Maka sebagai orang tua, hendaknya menjadi teladan pertama bagi mereka. Jangan sampai kita memberikan larangan dan peringatan, sementara kita sendiri melakukannya. Orang tua yang mentaati agama, produktif, disiplin dengan waktu, serta bertanggungjawab adalah contoh yang baik bagi anak-anaknya.
Itulah hal-hal sederhana yang sangat nungkin dilakukan untuk membentengi generasi muda dari pengaruh buruk narkoba. Semoga bermanfaat.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H