Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Pilihan

Memungut Kenangan Masa Kecil di Kampung Halaman

8 Juni 2019   09:18 Diperbarui: 8 Juni 2019   13:17 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memungut kenangan masa kecil di kampung halaman memang menyenangkan. Pikiran kita bisa seliar mungkin berkelana ke masa lalu. Masa kecil yang penuh dengan kenangan. 

Ya, kisah yang akan kuceritakan ini adalah kisah abangku. Abang sepupu paling tua di keluarga besar. Bisa jadi, di antara orang yang paling merasakan rindu pada masa kecilnya. Bagaimana tidak, ketika aku mengajaknya bercerita, ia lantas dengan lancarnya menggambarkan betapa menyenangkannya masa kecil. Terutama semua hal yang berhubungan dengan sungai, sawah, dan liku jalan yang kami lalui hari ini. 

"Dulu, sewaktu masih SD, sering digendong oleh ayahmu", ujar Abangku. Dilanjutkan dengan cerita-cerita lain yang tidak kalah berkesan.

Ia yang kini selalu larut dalam kesibukkan pekerjaan dan tinggal di kota besar, tentunya perlu mengasing sejenak. Dari rutinitas kesibukannya. Momen mudik lebaran ini adalah waktu yang tepat untuk menepi dari hingar bingar kota.

Mengabari sanak saudara
Mengabari sanak saudara
Duduk merenung di atas bebatuan sungai yang nyaris kering airnya, sambil sesekali memainkan ponsel pintarnya. Sayang sekali rasanya jika momen indah ini tidak dibagi kepada sanak saudara. Tidak terkecuali kepada kawan-kawan dan saudara yang terlibat dalam cerita masa kecilnya di Desa Indragiri Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.

Abang sepupuku, yang usianya terpaut puluhan tahun. Asik berswapoto dengan latar pesawahan dan sungai. 

"Potokan papah di sini!" teriaknya kepada kedua anak gadisnya. Sambil bergaya ala cover boy pada masanya. Asik sekali memang, memerhatikan seseorang yang sedang asik bernostalgia. 

Bergaya ala-ala
Bergaya ala-ala
Tidak lupa ia pun menyarankan pose ala-ala candeed bersama keluarga kecilnya. Seolah tidak ingin melewatkan kenangan mudik di alam terbuka dalam sebuah poto. 

Sekeluarga
Sekeluarga
"Lihat hijau-hijau, agar mata sehat!", pesan abang kepada anak-anak gadisnya. Disusul anggukkan dan poto selfie kemudian. Mereka bergaya dengan cantiknya. 

Selfie
Selfie
Kedua anak gadisnya asik bercengkrama dengan air sungai. Mereka bukan sedang mengenang masa kecil seperti sang ayah. Melainkan ikut menikmati keindahan alam dan menyimak kenangan masa kecil ayahnya.

Mengenang masa kecil membuat terasa kembali muda. Semangat pun kembali menyala. Mengunjungi kampung halaman menghidupkan silaturahmi kepada sanak saudara yang sudah hampir padam. Tidak terkecuali bersilaturahmi dengan alam semesta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun