Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Tidak Semua Orang Berhati Tangguh

18 Februari 2019   15:34 Diperbarui: 18 Februari 2019   15:47 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.iris.xyz

Di dunia ini, Allah menciptakan manusia dengan berbagai karakter. Sikap dan tabiat pun tentunya berbeda. Orang yang kembar sekalipun tidak akan memiliki sifat yang sama, walau memiliki wajah yang mirip satu sama lain.

Karena karakter yang berbeda, penerimaan seseorang terhadap perlakuan yang didapatkannya dari orang lain, tentu tidak akan sama. Reaksi orang akan beragam ketika ia menerima pujian, berita menggembirakan, saran, kritikan, berita buruk, bahkan hinaan sekalipun.

Orang yang terlalu ekspresif saat mendapatkan kabar gembira, bisa menjadi sangat sensitif ketika mendapatkan kritikan pedas. Begitu pula sebaliknya, orang yang menanggapi berita gembira dengan ekspresi yang datar, biasanya bersikap masa bodoh terhadap pendapat buruk tentang dirinya yang didapatkannya dari orang lain.

Ketahanan hati seseorang terhadap perlakuan buruk orang lain, sangat tergantung kepada lingkungan yang membentuk mentalnya. Pendukung lainnya adalah, pengetahuan dan wawasan juga kedewasaan yang ada pada diri orang tersebut. 

Orang yang terbiasa bergaul dan menghadapi beragam karakter manusia, tentunya akan lebih dapat memaklumi perlakuan-perlakuan yang didapatkan. Karena ia paham betul, bahwa tidak akan ada orang yang benar-benar bisa menjaga hatinya seperti dirinya sendiri. Begitupun ketika ia ingin memberi perlakuan kepada orang lain, ia akan berpikir berkali-kali mengenai akibat yang akan ditimbulkan oleh perkataan atau perlakuannya itu.

Orang lain bukanlah pantulan diri di cermin yang tidak akan sakit hati jika dicaci maki. Namun orang lain adalah mahluk unik yang harus dipelajari, dan dipelihara perasaannya.

Sumber gambar : akuinginsukses.com
Sumber gambar : akuinginsukses.com
Beberapa orang, senang mengungkapkan kalimat "terima aku apa adanya" dengan harapan setiap orang bisa memaklumi semua kekuarangan dan kelebihan yang dimilikinya. 

Menerima sosok diri tanpa keluhan dan membiarkan menjadi diri sendiri. Namun berhati-hatilah! Ternyata keinginan tersebut tidaklah selalu benar. Kita boleh meminta teman kita dan orang lain menerima kita apa adanya. Akan tetapi, bukan berarti boleh seenaknya memberi perlakuan sesuai dengan apa yang kita mau. Jadilah diri sendiri yang lebih baik. Berbenah dirilah!

Tidak semua orang mampu menerima sikap kita yang paling menyebalkan. Adakalanya orang lain pun merasa tersinggung dengan perlakuan kita. Bukankah kita pun selalu ingin diperlakukan baik oleh orang lain? 

Mari sama-sama memperbaiki diri dengan senantiasa menyelami perasaan orang lain. Semoga kita tergolong orang yang kehadirannya selalu dirindukan karena kebaikan sifat dan kehati-hatian kita dalam berucap. Semoga bermanfaat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun