Pada bab sebelumnya telah kita bahas mengenai bagaimana menjadikan anak berfikir kritis, kreatif, problem solver serta teori Hemisphere. Disini kita akan mencoba mengulas kembali tentang bagaimana menjadikan anak berfikir kritis, kreatif dan problem solver.
Menjadikan anak berfikir kritis yaitu bagaimana cara guru dalam menjadikan anak untuk dapat berfikir rasional dan cepat sehingga diharapkan anak akan dapat memecahkan masalahnya sendiri. Dan untuk menjadikan anak dapat berfikir kritis disini anak bukan hanya diberikan pengetahuan saja melainkan juga pengajaran tentang nilai, sikap dan karakter yang dapat menunjang anak dapat berfikir kritis.
Selanjutnya kita cari tahu bagiamana untuk dapat menjadikan anak berfikir kreatif. Namun sebelum itu sebenarnya apa itu kreatif? Kreatif itu adalah suatu cara berfikir secara maju dan berbeda dari yang lainnya. Berfikir mengenai hal-hal yang belum pernah atau mungkin tidak pernah difikirkan olah orang lain. Dengan cara inilah anak-anak kreatif akan menghasilkan sesuatu yang unik dan mungkin belum pernah ada sebelumnya. Untuk menjadikan anak dapat berfikir kreatif dengan cara memberikan fasilitas namun bukan memanjakan anak, karena apabila anak selalu dimanja maka ia akan malas untuk berusaha dan malas untuk berfikir maju.
Disini akan muncul suatu pertanyaan apakah kreativitas itu sama dengan intelegensi? Jawabannya adalah tidak sama. Karena kreativitas itu suatu bentukan yang dapat dilakukan sepanjang waktu secara terus menerus untuk dapat meningkatkan kreativitas seseorang. Misalnya orang yang awalnya tidak kreatif namun apabila berusaha terus menerus akan dapat menjadi kreatif. Sedangkan intelegensi itu merupakan suatu bawaan/genetis yang diperoleh seseorang sejak lahir. Intelegensi tidak dapat dirubah dan kalaupun bisa dirubah paling perubahannya tidak drastis hanya sedikit.
Belajar pemecahan masalah atau yang biasa disebut sebagai problem solving merupakan tingkatan berfikir anak pada tingkat yang sudah tinggi. Karena disini anak sudah mampu untuk dapat memecahkan masalah. Problem solver merupakan perpaduan dari cara berfikir kreatif dan kritis. Dalam memmcahkan masalah anak diharapakan dapat memecahkan denganngan pemikiran yang logis dan rasional. Karena problem solving merupakan suatu penggabungan antara berfikir kritis dan berfikir kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H