Otak manusia adalah salah satu bagian tubuh manusia yang fungsinya sangat penting sekali. Karena otak sebagai pengatur segala yang dilakukan manusia. Otak merupakan pusat memori baik jangka pendek maupun jangka panjang yang memori itu dapat kita putar jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Otak manusia terdiri dari bermacam-macam sel yang apabila sel-sel otak kita semakin banyak maka semakin bagus otak kita. Otak mempengaruhi kreativitas manusia, yaitu peran belahan otak kanan. Ekspresi yang menunjukkan bahwa seseorang itu berbakat tinggi biasanya melalui kreativitas serta intelegensi, walaupun kita tahu bahwa tidak selalu jika intelegensi tinggi bakatnya juga tinggi namun ternyata ada hubungannya juga.
Setiap manusia sejak dilahirkan ke dunia ini telah dibeklai dengan bakat masing-masing. Jadi sebenarnya di dunia ini tidak ada seorang manusiapun yang bodoh, yang ada hanya manusia yang menonjol karena bakatnya yang beragam atau manusia yang berbakat hanya pada satu bidang saja(yang kadang dianggap tidak berbakat karena mungkin orang itulah yang tidak menyadari akan baktnya itu). Tugas guru sebagai pendidik adalah menyediakan fasilitas agar siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyelaraskan pembelajaran dengan bagaimana otak kita bekerja.
Anak yang berbakat dapat dilihat melalui kemampuannya yang biasanya diatas rata-rata yaitu bila standar IQ rata-rata adalah 110 maka anak berbakat biasanya mempunyai IQ di atas itu. Lalu anak berbakat memiliki tingkat kreativitas yang tinggi serta anak berbakat juga mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas yaitu ia dapat memotivasi dirinya sendiri agar berusaha lebih kuat lagi, tidak pantang menyerah dan sangat berambisi untuk mencapai hasil yang diinginkan(hasil yang sempurna).
Nah, tugas guru disini adalah diharapkan akan dapat membuat suatu model pembelajaran yang dapat menyeimbangkan antara belahan otak kiri dan kanan, sehingga pembelajaran yang terjadi menjadi lebih mudah. Dan untuk mewujudkan itu semua guru harus mampu mengenali dan memahami anak-anak yang berbakat. Dan tentu saja itu tidak mudah, sehingga perlu pengalaman yang lebih serta pengetahuan yang lebih tentang hal ini.
Bagaimana otak kita dapat mencerna pembelajaran yang telah diterima, dalam hal ini yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan, karena faktor gen ternyata tidak berpengaruh banyak. Jika seorang anak terlahir dari orang tua yang jenius namun jika lingkungannya tidak mendukung untuk anak itudapat berkembang maka ia akan tetap diam ditempat tanpa perubahan.
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran meliputi tahapan prapemaparan yaitu mempersiapkan otak untuk belajar seperti pemberian stimulus-stimulus sebelum memulai pembelajaran. Tahap akuisisi yaitu penggunaan sarana-sarana pembelajaran. Tahap elaborasi yaitu mendorong pemahaman siswa yang lebih mendalam. Tahap formasi memori yaitu merekatkan apa yang telah dipelajari agar tidak hilang. Tahap integrasi fungsional yaitu memperbanyak latihan agar ingatan tentang pelajaran yang telah diberikan semakin kuat lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H