Saat perjalanan menuju pintu rimba, para pendaki akan melewati perkebunan warga.
setelah sampai dipintu rimba para pendaki akan di perlihatkan peta untuk pendakian ke gunung kerinci. Setelah melewati pintu rimba para pendaki akan menuju pos 1, awal awal perjalanan, akses jalan masih bagus hanya saja harus melewati rerumputan yang tinggi, karena kerinci sudah ditutup selama setahun karena pandemic kemaren. Kondisi jalan sangat rimbun dan sangat asri.
jarak tempuh ke pos 1 sekitar 15 menit, dan yang menariknya pos 1 dinamakan Pos bangku panjang, karena terdapat kayu yang sangat panjang dan bisa di buat duduk duduk oleh para pendaki jika ingin beristirahat.
Saat berada di pos 2 tidak jauh berbeda dengan di pos 1. Jalanan masih sama dan kondisi masih sama.
yang berbeda adalah ketika ingin menuju ke pos 3.
saat ingin menuju pos ke 3 jalanan agak licin dan terjal, diharapkan hati-hati karena jika tidak bisa jatuh dan tersangkut akar-akar pohon yang keluar dari tanah. apalagi saat hujan akses jalan sangat susah untuk dilewati.
setelah menempuh perjalanan dari pos 1 dan 2 tibalah di pos 3, yang menariknya di pos 3 ini dinamakan pondok panorama, dan di pos 3 ini terdapat tempat beristirahat seperti pendopo.
saat berada di pos, para pendaki bisa saling mengobrol sambil istirahat sebentar bersama team sendiri ataupun team lainnya. Setelah bercerita biasanya mereka akan mengadakan foto bersama sebagai kenang kenangan, biasanya orang orang yang mendaki di kerinci tidak hanya dari kota jambi melainkan banyak dari kota kota yang ada di Indonesia ini.
dan biasanya kalau pendaki bertemu pendaki lain yang akan turun gunung, mereka akan menanyakan bagaimana kondisi diatas, dan saling mendoakan agar dapat pemandangan dan cuaca yang bagus. Karena terkadang di kerinci sering ada kabut tebal dadakan.
dan kalau beruntung biasanya para pendaki akan mendapatkan kenalan baru, alias menemukan si pujaan hati.
kenikmatan mendaki yang selalu dibicarakan para pendaki adalah bisa menghirup udara segar dan bisa bersandar dengan tenang dipepohonan.
