Sepekan lebih sudah kita dibuat terhentak dengan kabar dari Organisasi Fund for Peace yang memasukkan Indonesia dalam daftar negara gagal. Indikasi dan analisanya seperti apa sehingga dengan lantang dan terang-terangan LSM asing itu menyebut Indonesia merupakan negara gagal.
Indonesia, menurut LSM Fund for Peace dikatakan tidak lebih baik dari negara Asia Tenggara lain yang menempati posisi Indonesia diatas Myanmar (21), Kamboja (37), Laos (48), Filipina (56), dan Timor Leste (28) dalam hal tekanan sosial, politik, ekonomi dan militer.
Namun menurut indeks tahun sebelumnya, Indonesia tercatat mengalami perbaikan dari angka 81,6 menjadi 80,6, dengan catatan skor terburuk yang digunakan Fund for Peace (FFP) dalam indeks Negara Gagal (FSI) adalah 120.
Apa yang menjadi alasan sangat mendasar jika dikatakan Indonesia adalah negara gagal? Memang kita akui bahwasanya pembangunan infrastruktur di Indonesia, permasalahan pengangguran dan pendidikan saat ini sedang difokuskan demi kesejahteraan masyarakat.
Namun yang harus menjadi sorotan baik adalah permasalahan legitimasi pemerintah, tekanan kependudukan, peran aparat keamanan Indonesia, dan fraksi para elit politik Indonesia dinyatakan cenderung lebih stabil.
Fund for Peace menilai skor hak asasi manusia di Indonesia terkait kekerasan terhadap kelompok minoritas, konflik sosial dan kekerasan kelompok kesenjangan ekonomi terus menjadi tantangan bagi Indonesia.
Memang kita harus akui di Indonesia terkadang ada saja permasalahan yang menjadi pemicu konflik sosial di masyarakat. Dan itu kerap kali terjadi dan terkadang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Namun kita harus akui dan berpikir lebih jernih lagi, bahwasanya konflik sosial dan juga kekerasan kelompok di Indonesia dapat teratasi dengan baik, dan tidak sampai berkepanjangan.
Kita harus akui juga bahwasanya pada masa pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini permasalah keamanan dapat terlaksana dengan baik. Permasalahan daerah-daerah konflik dapat teredam dengan baik di sejumlah daerah di Indonesia.
Memang saat ini, konflik yang masih kerap terjadi adalah permasalahan di Papua, yang sering mencuat dan terkadang memakan korban jiwa baik dari personil TNI, Polri maupun masyarakat sipil. Permasalahan di Papua memang harus diselesaikan dengan pendekatan culture, pembangunan, ekonomi kemasyarakatan dan kesejahteraan sosial dan pendidikan menuju masyarakat yang sehat. Itu yang sedang diramu format untuk menciptakan wilayah Papua yang damai, sejahtera dan terjamin keamanannya.
Indikasi negara gagal itu masih kita pertanyakan. Mengapa? Apabila dilihat dari satu sisi saja. Misalnya masalah pembangunan infrastruktur, pemberantasan korupsi, konflik sosial, permasalahan hak asasi manusia dan kemiskinan. Memang kita harus akui, di Indonesia itu masih dalam tahap untuk melakukan akselerasi (percepatan) dalam proses-proses seperti pembangunan infrastruktur, pemberantasan korupsi, masalah HAM, dan kemiskinan. Memang ada yang berjalan cepat, dan lambat itu harus kita akui.
Harus kita akui, negara Indonesia itu saat ini sedang berusaha untuk memperbaiki permasalahan pembangunan. Dan itu tidak saja peran dari pemerintah sendiri, namun juga perlu keterlibatan dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan, LSM dan juga masyarakat Indonesia sendiri untuk turut serta dalam pembangunan.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Dan itu perlu diberikan akses-akses dalam pendidikan dan mempermudah dalam mencari pundi-pundi ekonomi ataupun kewirausahaan.
Kita bersyukur hidup di Indonesia dalam keadaan yang damai, aman dan terhindar dari konflik. Kita sangat bersyukur sekali tidak timbulnya permasalahan dalam negeri. Tidak seperti negara-negara di Timur Tengah yang mengalami konflik di negaranya yang berkepanjangan, dan menelan korban jiwa yang banyak dari masyarakat sipil. Coba bandingkan!
Kita bersyukur Bung hidup di alam Indonesia yang damai, aman dan kerukunan dalam bermasyarakat terjamin dengan baik. Satu untuk Indonesia. Satu kedamaian. Ingat “Tidak ada Istilah Negara Gagal” di bumi pertiwi ini.
Kita harus yakin bahwa Indonesia adalah negara besar.Ingat itu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H