Mohon tunggu...
Dian Zuhriatus Syam
Dian Zuhriatus Syam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tentang Aku

22 September 2024   14:30 Diperbarui: 22 September 2024   14:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama saya Dian Zuhriatus Syam saya lahir pada tanggal 26 Agustus 2009. Saya dilahirkan oleh seorang ibu yang baik dan hebat tentunya, Saya merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara, Dalam kehidupan Sehari-hari saya dari bangun tidur adalah bersekolah setelah pulang Sekolah saya beristir mengistirahation badan dan bermain hp, setelah menjelang sore saya mandi dan bersiap" ke masjid untuk mengaji Selelah pulang mengaji saya belajar ketika ada pr ketika tidak ya tidak. Setelah mengantuk saya pergi tidur. Kehidupan keluarga saya penuh dengan canda tawa ketika sedang berkumpul di ruang keluarga. Saya adalah anak yang humoris dan periang tergantung mood, sesekali saya bersikap egois dan semaunya sendiri, Saya suka membaca Novel, Scrool tik tok reals Instagram dan Shoope. Saya tidak suka jika teman saya berhianat terhadap saya. Saya ingin menjadi seorang Sarjana Hukum, Tantangan Saya untuk sesuatu yang saya inginkan yaitu adalah salah satunya adalan ekonomi (biaya kuliah). Untuk mengatasi tantangan saya, makaSaya berniat untuk kuliah sambil bekerja dan berusaha untuk meraih beasiswa. Saya mempunyai kelebihan yaitu saya merasa tidak punya kelebihan, Saya juga mempunyai banyak kekurangan salah satunya yaitu tidak pandai Public speaking, lambat dalam menangkap materi yong telah disampaikan oleh seseorang. Dan untuk menutupi Gekurangan yang saya punya, saya belajar / melatih public spelling saya agar lebih lancar dan lebin memvokuskan pada materi yg sudah disampaikan. Saya pernah punya masalah yang membuat hidup saya tidak berwarna atau ceria, Saya pernah dijauhi olen teman saya yang ada dirumah dan saya tidak lau kesalanan saya ibu apa dan mereka tidak mau menjelaskan salah saya itu apa. Saat itu yang saya lakukan adalah menenangkan diri dan mengingat" apa yang telah saya lakukan, Setelah saya pikirlian kembali, ternyata hanya salah fanam saja dan ternyata itu juga bukan salah saya tapi kenapa saya yang dijauhi. Jadi saya memutuskan untuk meminta maaf kepada mereka dari pada nanti masalahnya semakin besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun