Mohon tunggu...
Dianrustiani
Dianrustiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN ponorogo

Saya sebagai mahasiswa TBINA IAIN Ponorogo 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Film Kartun Terhadap Perkembangan Moral Anak

12 Oktober 2024   14:25 Diperbarui: 12 Oktober 2024   14:37 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh film kartun terhadap perkebangan moral anak

Oleh: Wie Pramita Dian Rustiani (211240020)

Untuk: memenuhi tugas UTS mata kuliah perkembangan peserta didik

ABSTRAK

Acara TV, termasuk sinetron, film pendek, komedi, dan kartun, berisi hiburan, edukasi, bahkan juga tindak kekerasan yang tidak pantas untuk ditonton. Film merupakan serangkaian gambar gerak dengan pertunjukan audiovisual yang disajikan untuk berbagai kalangan. Film sehingga diperlukan adanya pemilahan nilai moral dalam pertelevisian. Film sendidri terdiri dari berbagai jenis, seperti film 2 dimensi, film 3 dimensi, dan tanah liat. Diantara banyak acara televisi favorit anak-anak adalah film 3 dimensi, diantaranya film kartun Upin dan Ipin, Adit dan Sopo Jarwo, Keluarga Pak Somad, dan Pada Zaman Dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apa saja pesan moral yang terkandung dalam film kartun diantaranya kartun Upi dan Ipin. Dan menedeskripsikannya terhadap perkembangan moral anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam artikel ini adalah mengkaji jurnal yang sesuai dengan tema yang diangkat. 

Sebagai bentuk pembentukan moral bagi anak kita harus melakukan beberapa metode agar anak bisa lebih mengimplementasikan moral yang seharusnya dia lakukan dengan cara yang menarik. Seperti halnya dengan memilihkan beberapa tayangan film kartun yang mengandung edukasi bagi anak tersebut. Karena, anak akan lebih terobsesi dengan tayangan yang menurut nya sangatlah menarik, dibandingkan dengan bentuk pembelajaran dengan otoriter.

PEMBAHASAN

Dilansir dari pendapat Kubra (2019), moral dianbil dari Bahasa latin mores jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia adalah tata cara, kebiasaan, dan adat. Sesuai dengan ciri yang yang disebutkan pada kurikulum 2013 (Nurmawati dkk, 2021), penanaman perilaku moral melibatkan nilai agama dan moral yang tampak pada kesepadanan terhadap kemampuan sikap dan perilaku, pengetahuan, dan keterampilan. 

Diketahui bahwa terdapat korelasi antara menonton film katun dengan pemebntukan moral terhadap anak usia 5-6 tahun memiliki hubungan pengaruh yang sangat besar. Perilaku moral dipengaruhi oleh film kartun mencapai 2,7% sedangkan 97,3% dipengaruhi oleh factor lain seperti pola asuh, pembiasaan, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Perkembangan perilaku moral anak dapat dilihat dari cara anak mendengarkan nasihat guru, meminta jika menginginkan suatu hal, berjabat tangan ketika hendak pulang, berkata jujur ketia ditanya, menggunakan kalimat yang sopan,meminta bantuan ketika sedang kesulitan, dan selalu berterima kasih kepada orang yang sudah membantunya

Film kartun yang disajikan untuk dinikmati oleh kalangan anak-anak bahkan para remaja menunjukkan beberapa dampak negative maupun posistif terhadap perkembangan moral anak. Dampak postif yang bisa diambil diantranya adalah terbentuknya perilaku dan nilai-nilai positif pada anak seperti bekerja sama, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan, dan simpati.film kartun merupakan salah satu media untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Yang mana dalam penyajiannya terdapat berbagai format hiburan yang diciptakan untuk menyampaikan pesan sekaligus pendidikan. Sedangkan, dampak negative diantaranya anak akan cenderung meniru adegan-adegan yang dilihat pada film tersebut seperti memukul, menendang, melontarkan kata-kata kotor, emosional, menyalahkan orang lain, ingin menag sendiri, dan berbohong. Karena anak menganggap bahwa apa yang sedang dia lihat dalam dunia maya itu merupakan sesuatu hal yang nyata. Seperti halnya yang dia rasakan.

Agar anak tidak terjerumus dalam hal-hal yang negative, maka perlu kita untuk membatasai waktu dia menonton televise. Kita juga harus bisa menyasuaikan film apa yang patut diperlihatkan kepada anak. Selain itu, orang tua juga harus ada pengawasan terhadap beberapa tontonan televisi, sekaligus memberikan bimbingan kepada anak mengenai kartun yang sedang dia tonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun