Mohon tunggu...
Dian Rifiyati
Dian Rifiyati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Islam di Fakultas FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Saya adalah salah satu Dosen Pendidikan Islam di Fakultas FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang mengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan, Pembelajaran SKI MI/SD, Pengembangan Pembelajaran Qur'an Hadis MI/SD maupun MTs/MA.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ucapan Guru Membekas di Hati Peserta Didik

23 September 2024   10:23 Diperbarui: 23 September 2024   10:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesi guru sudah mendapatkan tempat yang tinggi di masyarakat, maksudnya masyarakat menganggap bahwa profesi guru memiliki tugas yang mulia yakni tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. 

Guru bertanggungjawab untuk memahamkan pelajaran juga bertanggungjawab untuk membentuk karakter peserta didik agar memilki moral yang baik. Saat ini tugas seorang guru tidak hanya dituntut untuk mengajar dan mendidik namun juga ditambahi dengan tugas administrasi yang sangat banyak.

Tugas seorang guru yang sangat banyak dan berat tersebut kadang menjadikan guru lalai dalam menjalankan perannya. "Guru juga manusia bukan malaikat", kalimat tersebut juga sering muncul dikalangan guru ketika rasa capek sudah memuncak.

Secapek apapun seorang guru tetap harus bisa menghormati peserta didik, rekan guru, pimpinan, dan masyarakat. Ucapan guru di kelas sangat diperhatikan oleh peserta didiknya, baik ucapan berupa nasihat, motivasi, gurauan, ataupun pemberian sanksi. 

Guru juga pernah marah, namun ucapan guru tersebut diusahakan jangan sampai menyakiti hati peserta didik. Guru juga tidak boleh ngomong kasar kepada peserta didik walaupun itu memang kenyataan. Misalnya: menyebut peserta didik dengan fisiknya, contoh "kamu yang kulitnya hitam".

Setiap peserta didik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada anak yang memiliki kelebihan dalam hal kognitifnya, ada juga yang memiliki kelebihan dalam hal emosionalnya, atau bisa jadi dalam hal ketrampilannya. Maka tugas guru adalah mengantarkan anak agar bisa memunculkan kelebihan tersebut dan upaya mengatasi kekurangannya. Semoga kesabaran, kesehatan, keluasan rizki selalu tercurah pada semua guru. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun