Mohon tunggu...
Dian Riastuti
Dian Riastuti Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru kimia yang juga suka kucing

saya suka membaca, menulis, dan suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Menggunakan Pembelajaran Berbasis Projek Pada Materi Ikatan Ion

8 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 8 Maret 2024   09:50 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ikatan ion merupakan salah satu materi kimia yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, masih banyak peserta didik yang kesulitan dalam menganalisis proses terbentuknya ikatan ion tersebut. Asumsi bahwa kimia merupakan pelajaran yang sulit karena terhubung dengan bidang ilmu pengetahuan alam lainnya seperti matematika, fisika dan biologi serta materi pelajaran yang bersifat abstrak (mikroskopis) membuat motivasi belajar peserta didik rendah.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas salah satunya dengan mengadakan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Model pembelajaran ini menuntut keterlibatan aktif peserta didik sehingga dapat digunakan sebagai solusi atas rendahnya motivasi belajar peserta didik. Model berbasis proyek ini dirancang dalam rangka mendorong dan membiasakan peserta didik  untuk menemukan sendiri, melakukan pengkajian, menerapkan keterampilan dalam merencanakan, berpikir kritis, dan bertanggung jawab atas penyelesaian masalah dalam menuntaskan suatu proyek. Sebuah pembelajaran yang bertujuan memfasilitasi tumbah kembang potensi diri peserta didik  dalam menemukan dan mengkonstruk pengetahuannya sendiri serta menumbuhkan keterampilan dengan cara yang menyenangkan khususnya pada materi ikatan ion.

Dalam proses menjalankan proyek ini, guru menyiapkan beberapa pilihan alat peraga sederhana yang berhubungan dengan ikatan ion. Alat peraga sederhana dapat menjadi media peserta didik dalam memperoleh pemahaman dan pengalaman belajar yang bermakna. Ada tiga video alat peraga sederhana yang saya sediakan, yakni puzzle ion, kartu move on dan tunjukkan arah.

Peserta didik dibagi menjadi lima kelompok dan setiap kelompok menentukan sendiri alat peraga sederhana yang akan mereka akan buat sebagai proyek kelompok. Langkah awal peserta didik diberikan pertanyaan pemantik dari video yang ditampilkan berupa penerapan ikatan ion dalam kehidupan yaitu pembentukan garam dapur (NaCl). Hal ini dilakukan agar materi kimia menjadi lebih mudah diterima peserta didik karena dekat dengan keseharian mereka. Pertanyaan tersebut berupa cara mendeskripsikan terbentuknya ikatan antara unsur natrium dan klorin pada garam dapur.

Di dalam kelompok, mereka mendiskusikan rencana proyek dan pembagian peran anggotanya. Pada tim puzzle ion, peserta didik menyusun puzzle unsur logam dengan nonlogam dimana puzzle unsur logam dibuat dalam bentuk runcing sedangkan puzzle unsur nonlogam berupa lekukan yang disesuaikan dengan jumlah elektron valensi masing -masing unsur. Pada tim kartu move on, peserta didik mengsketsa unsur logam dan non logam sesuai dengan prinsip konfigurasi elektron kulit pada atom Bohr dimana peserta didik menggunakan manik-manik untuk memvisualisasikan elektron pada setiap kulit. Selanjutnya ditunjukkan proses perpindahan elektron terluar (move on)  dari unsur logam (kelebihan elektron) kepada unsur nonlogam (kekurangan elektron).  Pada tim tunjukkan arah, peserta didik merancang unsur logam dan nonlogam hanya pada elektron valensi setiap unsur dengan memvisualkan elektron valensi tersebut menggunakan manik-manik atau kertas warna kemudian menuliskan arah perpindahan elektron valensi dari unsur logam ke unsur nonlogam sehingga dapat menunjukkan arah untuk proses serah terima elektron pada ikatan ion.

Setelah semua kelompok menyelesaikan proyeknya, mereka menyajikan hasil karya melalui presentasi yang merupakan tahap pengujian hasil proyek mereka. Hasil karya setiap kelompok dipresentasikan di depan kelas. Guru menguji hasil proyek dengan menggunakan rubrik penilaian. Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengevaluasi pemahaman konsep terkait materi ikatan ion.

Pada tahap refleksi, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Dari hasil refleksi mereka merasa senang saat melakukan kegiatan proyek tersebut. Pembelajaran ini dapat merubah pola pikir peserta didik tentang kimia mata pelajaran sulit dan abstrak menjadi pelajaran yang seru dan kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun