Kini kamu yang gemar minum kopi asli untuk menemani sarapan sebelum beraktivitas sehari-hari, tidak perlu khawatir lagi. Karena Kopi Lereng Gunung Perahu khas Kendal sudah bisa diperoleh dengan mudah hanya dengan "Tap! Tap!" Bukalapak di ponsel kamu.
Saat ini kopi bukan lagi minuman yang identik dengan orang tua. Kopi sudah jadi minuman hits masa kini yang diminati oleh seluruh kalangan usia, terutama  remaja milenial. Itulah mengapa kopi kemudian dijadikan komoditas utama kedai kopi yang hidup di kota-kota besar
Tidak hanya di kota, kopi juga menjadi komoditas utama di Desa Tlogopayung, Kec. Plantungan, Kab. Kendal, Jawa Tengah. Kopi di daerah ini merupakan salah satu kopi asli yang memiliki cita rasa yang khas. Cita rasa kopi biasanya hanya cenderung pahit (Robusta) Â dan asam (Arabika), tetapi di Desa Tlogopayung ini ada kopi dengan perpaduan keduanya, cenderung pahit dan asam (Excelsa). Kopi itu bernama Kopi Lereng Gunung Perahu, hasil tani dari Kelompok Tani (POKTAN) Mekarsari IIIDesa Tlogopayung yang diinisiasi oleh ketua POKTAN, yakni Bapak Daryono.
Dengan melihat peluang yang begitu besar akan prospek kopi ini, mahasiswa KKN Undip  mengambil peran untuk meretas pemasaran yang masih terbatas karena kelangkaan sumber daya manusia yang berkompeten untuk melakukan pemasaran yang lebih luas. Berdasarkan disiplin ilmu yang dipelajari di masing-masing prodi, 9 orang mahasiswa KKN membantu POKTAN Mekarsari III Desa Tlogopayung untuk meredesain kemasan produk, melakukan pemasaran online, dan melakukan pendampingan perluasan pasar.Kegiatan ini dilakukan kurang lebih selama 42 hari selama tinggal di desa penempatan KKN, yakni Desa Tlogopayung Kec. Plantungan, Kab. Kendal.
Pada mulanya kemasan produk diredesain. Mulai dari pembuatan logo, perubahan warna stikerkemasan, penggantian kemasan awal dengan kemasan berbahan alumunium foil,sampai dengan pemotretan produk untuk kepentingan pemasaran online. Kemasan produk yang diredesain ada tiga jenis, masing-masing jenis memiliki tiga ukuran kemasan. Tiga jenis kopi yang dimaksud adalah Arabika, Robusta, dan Excelsa. Tiga ukuran per jenis kopi yaitu kemasan 100gr, kemasan 250gr, dan kemasan 500gr.
Harapannya, setelah didampingi program oleh Tim KKN Undip, produk Kopi Lereng Gunung Perahu bisa dengan mudah dinikmati oleh masyarakat luas, tidak hanya oleh masyarakat lokal daerah penghasil kopi. Para penikmat kopi nusantara juga dapat menikmati Kopi Lereng Gunung Perahu tanpa harus membeli langsung ke tempat produksi. Dengan begitu, Kopi Lereng Gunung Perahu akan semakin dikenal sebagai salah satu kopi khas Indonesia, tidak menutup kemungkinan akan bersaing di pasar kopi dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H