Mohon tunggu...
MD Mom Dyra Juata
MD Mom Dyra Juata Mohon Tunggu... Guru - ASN Penajam Paser Utara

Dyra Juata Menceriakan dunia dengan cerita, menulis adalah hobby sedari SD, apapun tulisannya semoga selalu membawa keberkahan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ayem

2 November 2024   05:00 Diperbarui: 2 November 2024   05:40 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atmosfier pantai yang bikin ayem_dokpri

Ayem dalam bahasa jawa dapat di artikan sebagai rasa tentram. Dapat juga di artikan dengan rasa damai. Ataupun rasa tenang. Dimana di dalam Bahasa Inggris adalah Calm. Menelisik kata ayem sendiri bisa kita dapatkan dengan berbagai cara.

Utamanya ketika sedang menerima suatu masalah, adalah dengan mendekati yang Maha Kuasa. Dengan berusaha, berdoa dan juga bertawakal. Sarana ayemnya adalah tuhan pada keimanan kita masing-masing.

Dapat juga dengan bahasa zaman now "hilling", yang menurut kami hilangin pusing. Berjalan melihat pantai, ataupun bersenda gurau di vibes tenang nya kolam renang apalagi di tambah dengan temaramnya langit penuh bintang. Betapa syahdunya moment itu. dan rasa ayem pun mendadak tercipta.

Ketika sedang gulana karena cinta. Dengan menghubungi pasangan yang nun jauh disana dapat membuat hati menjadi ayem. Dengan melihat wajahnya, senyumannya dan tentunya dengan mendengar suaranya. 

Bisa di pastikan hati menjadi ayem. Beruntung nya anak milenial gen z sudah tidak begitu merasakan ketidak ayeman yang berkepanjangan seperti dulu.

Pasalnya dengan kecanggihan era digital sudah hal mudah untuk mendapatkan sarana mengayemkan hati. Dengan adanya internet semuanya mendapatkan keayeman dari videocall maupun telepon selullar.

Tak hayal dengan cerita generasi sebelumnya yang dapat mengkorfimasi kegundah gulanaan dengan waktu lebih lama. Karena sarana ayem zaman dahulu adalah surat cinta maupun kartu pos. Yang lumayan lama kabar ayem tersebut tersampaikan kepada si empunya.

Satu hal yang menjadi pertanyaan bagi kami. Bagaimanakah rasa ayem tersebut dapat bertahta dengan sekian lamanya. Mungkinkah, ayem tersebut tidak kehilangan tempatnya.

 Owh sudah dapat di pastikan tidak mungkin. Terlebih jika ayem tersebut di kaitkan dengan cinta. 

Romansa ketika bersama kekasih tercinta. Menghadirkan jutaan rindu. Rasa kangen yang menghujam jiwa dengan bertubi. Tak kenal ampun. Luntur seketika kata ayem itu.

Ketidak ayeman merupakan siksaan yang mendera seseorang. Entah itu karena masalah kehidupan maupun hal lain. Namun yang  sangat merasakan hal tersebut adalah utamanya berkaitan kasmaran dengan cinta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun