Halo teman-teman, kenalin namaku Dian Qolby, sebenernya aku tidak ingin menceritakan tentang ini karena rasa sakitnya masih membekas untuk mengingat kembali kejadian itu, tapi tidak apa karena melalui kisah ini aku nantiya akan memperkenalkan kepada kalian teman -- teman terbaik yang aku miliki. Langsung saja kita mulai ceritanya.
Awal kisah dimulai pada saat pemilihan pengurus kelas dimana saat itu aku tidak masuk sekolah, di hari itu juga temenku memberitahu kalo aku kepilih menjadi bendahara kelas, aku terkejut dan bertanya kenapa aku dipilih padahalkan aku ga masuk sekolah?, ya kalian tau sendirilah tanggung jawab bendahara itu berat. Yang aku tahu dari temanku ternyata wali kelas kami juga yang ikut memilihku sebagai bendahara, dan aku Cuma bisa pasrah dan meneria keputusan itu.
Keesokan harinya bersama dengan wali kelas kami mulai mendiskusikan untuk menentukan jumlah iuran (uang kas). Setelah diskusi yang lumayan lama akhirnya kami sepakat untuk iuran sebesar Rp.10.000 yang akan dikumpulkan setiap dua kali dalam seminggu dan iurannya dimulai minggu depan.
Minggu berikutnyapun tiba, sesuai kesepakatan minggu kemarin aku sebagai bendahara mulai menjalankan tugas untuk menagih dan mengumpulkan uang kas. Untuk selanjutnya sebagai bendahara kelas setiap minggu aku akan menagih uang kas, dan uang kas yang terkumpul juga semakin banyak.
Pada saat pembelajaran wali kelasku bertanya tentang uang kas sudah terkumpul berapa aku menjawab bahwa uangnya sudah terkumpul sebanyak Rp.900.000, lalu wali kelasku menyuruh untuk tidak dibawa semua supaya tidak terjadi kehilangan, tapi keesokan harinya aku lupa untuk menaruh sebagian uang itu dirumah jadi uang tersebut masih utuh aku bawa ke sekolah.
Saat mapel terakhir aku bolos karena aku males (fyi jangan ditiru yaa), aku sangat menyesal karena ga ikut mapel terakhir saat itu. Buku- buku milikku ada didalam kelas dengan uang kas aku lupa untuk membawa uang itu, lalu tibalah jam pulang aku tidak mengecek uang kas itu karena aku terburu -- buru saat itu adalah hari sabtu dan besoknya libur aku tetep tidak mengecek uang itu .
Tibalah hari senin dimana aku menagih uang kas kembali dan saat ada anak yang mau bayar aku mau menaruh uangnya saat aku buka dompet ternyata uang itu gada didalam dompet, aku kaget karena uang itu gada aku memberi tahu temanku kalo uangnya hilang trus temanku menyuruhku untuk mencari dirumah mungkin ketinggalan.
Setibanya dirumah aku mengecek kamarku sampai memberantakannya, tapi uang tersebut tidak ada, aku terus berusaha mencarinya sambil menangis karena aku takut itu bukan hanya uangku, tapi uang teman kelas juga .aku ngechat ke grup kelas memberi tahu kalo uang kas hilang dan temanku langsung memberitahu kepada wali kelas, respon wali kelasku seperti menuduhku ya kalian tau kan ini bakal terjadi karena secara aku yang memegang uang itu.
Aku terus kepikiran menangis tanpa henti hingga mataku bengkak .tibalah pagi hari dan aku ditanya wali kelaskku soal uang itu, aku menjelaskan semuanya di ruang kepala sekolah saat itu. Tentang kejadian ini aku tidak memberitahu ibukku, tapi aku memberitahu kakak.
Tiba-tiba ibu bertanya padaku tentang hal itu beliau mengetahui masalah ini dari ibunya temanku, lalu beliau bilang kalo akan mengganti uanng itu dan bilang kalo beliau mau kesekolah mendatangi wali kelasku. Ternyata beliau benar pergi kesekolah menanyakan soal uang itu dan datang untuk menggantinya, lalu wali kelasku mau menanyakan hal itu kepada teman-teman sekelas untuk aku menggantinya apa tidak.
Kalian tau apa jawaban mereka? Ya mereka bilang kalo mereka mengikhlaskannnya karena itu musibah bukan diambil diriku. Sungguh aku ingin menangis mendengar jawaban mereka. Mereka semua memang baik aku menganggap mereka semua sebagai saudara- saudaraku. Aku merindukan kalian semua semoga Allah membalas semua kebaikan kalian .