mahasiswa KKN. Acara ini bertujuan mengajarkan keterampilan baru yang ramah lingkungan, yakni mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Selain itu, acara ini juga berusaha mengurangi limbah rumah tangga dan meningkatkan keterampilan praktis para peserta.Â
Pada 7 September 2024, Balai Pedukuhan Glidag menjadi tempat seru untuk pelatihan pembuatan lilin aromaterapi yang melibatkan ibu-ibu kader danAcara dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu Ketua Pedukuhan dan mahasiswa KKN. Ibu Ketua Pedukuhan mengapresiasi kehadiran peserta dan menjelaskan tujuan program ini, mendaur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang berguna di rumah sambil mengurangi limbah rumah tangga.
Mahasiswa KKN memandu peserta langkah demi langkah, mulai dari menyiapkan minyak jelantah, mencampur bahan-bahan, menuangkan campuran ke cetakan, hingga proses pendinginan.
Selama pelatihan, peserta dikenalkan dengan berbagai bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi. Ini termasuk minyak jelantah yang sudah disaring, arang untuk penyaringan, sumbu lilin, pewarna dan pewangi untuk aroma dan warna, pengeras minyak, cetakan lilin, serta wadah anti panas.Peserta sangat antusias dalam pembuatan lilin, membantu menuangkan campuran lilin ke cetakan. Di akhir acara, Ibu Ketua Pedukuhan meresmikan nama lilin yang dihasilkan, "Wek'e Glidag" sebagai simbol semangat dan identitas komunitas Pedukuhan Glidag. Pelatihan diakhiri dengan penyerahan hasil lilin kepada peserta sebagai tanda keberhasilan acara.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H