Didalam ilmu psikologi terdapat 4 macam cabang teori yang dapat kita ketahui dan beberapa tokoh - tokoh ilmuwan yang berpengaruh di dunia psikologi. Diantara 4 cabang teori tersebut yaitu teori behavioristik, kognitif, konstruktivisme, dan humanistik.Â
Namun, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai teori kognitif. Apakah yang dimaksud dengan teori perkembangan kognitif ? Perkembangan kognitif adalah berbagai macam perubahan yang terjadi pada kemampuan berpikir manusia dan cara bagaimana mendapatkan pengetahuan dalam lingkungannya.Â
Manusia mengalami perkembangan kognitif dari masa bayi sampai anak remaja. Nah, dibalik pengertian tersebut tentu saja antara 2 tokoh Jean Piaget dan Vygotsky mempunyai pandangan yang berbeda mengenai teori perkembangan kognitif tersebut. Mari kita lebih lanjut membahas teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dan Vygotsky.
Teori perkembangan kognitif, menurut Jean Piaget memandang bahwa perkembangan kognitif dapat dibangun melalui tindakan yang termotivasi sendiri terhadap lingkungannya, jadi pengetahuan tidak muncul dari kemampuan bawaan anak sejak lahir. Anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan menggunakannya, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar dilingkungan sekolah. Ada 4 tahapan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget, diantaranya :
Pertama, tahap sensorimotor (0–2 tahun) dimana anak masih bersifat egosentisme, cara berpikir anak tidak ada bahasa. Pada tahap ini anak mengembangkan objek permanen, anak mengetahui suatu benda ada meskipun tidak nampak.Â
Kedua, tahap praoperasional (2-7 tahun) anak mulai timbul perkembangan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada hal – hal yang dapat dijumpai di lingkungannya saja. Anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak masih mengembangkan bahasanya, dan juga mengklasifikasikan benda – benda dengan kata – kata dan gambar.Â
Ketiga, tahap operasional konkrit (7-11 tahun) anak sudah mengetahui simbol – simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal – hal yang abstrak. Akan tetapi, proses pemikiran masih didasarkan pada hal – hal yang konkrit. Sifat egosentris anak berkurang dan lebih sosiosentris. Keempat, tahap operasional formal (11- dewasa) anak sudah memiliki pemikiran yang abstrak pada bentuk – bentuk lebih kompleks dan juga menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari sebuah informasi.
Jadi, secara ringkas teori perkembangan kognitif Jean Piaget menjelaskan bahwa selama perkembangannya, manusia mengalami perubahan – perubahan dalam struktur berfikir, yaitu semakin terorganisir, dan suatu struktur berpikir yang dicapai selalu dibangun melalui beberapa tahap dan disebabkan oleh 4 faktor : kematangan fisik, pengalaman dengan objek – objek fisik, pengelaman sosial, dan ekuilibrasi.Â
Berbeda dengan pendapat diatas, perkembangan kognitif menurut Vygotsky anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung.Â
Teori Vygotsky lebih menekankan pada konsep sosiokultural, yaitu konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Teori sosiokultural ini juga menyebutkan bahwa orang tua, pengasuh, dan teman sebaya turut berperan penting. Anak mengkontruk secara aktif pengetahuannya secara mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas, dan masyarakat.Â
Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses yang tak bisa dipisahkan dari aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, disitulah proses belajar terjadi.Â