Hari ini seperti tahun - tahun sebelumnya, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Semenjak pagi, saya dan keluarga pun sudah bersiap - siap untuk pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Ied.
Masjid tempat biasa kami melaksanakan sholat Ied sudah hampir penuh, bahkan bisa dikatakan baru tahun ini kami duduk di shaf terakhir. Seperti biasa, pengurus masjid mengumumkan jumlah hewan kurban yang diterima dan mengingatkan kembali tata pelaksanaan sholat Ied.
Waktu pun menunjukkan sudah tiba untuk melaksanakan sholat Ied. Dua rakaat yang diisi dengan surat - surat sedang pun akhirnya selesai dilakukan. Jika saya tidak salah, ini juga nasehat yang selalu diberikan oleh orang tua saya ketika kecil, sehabis sholat Ied ... duduk dulu mendengarkan khotbah, jangan berdiri bahkan merengek minta pulang. Itu saya ingat betul hingga saat ini.
Namun dari apa yang saya lihat, hari ini tampaknya sebagian besar orang harus terburu - buru dan memiliki urusan yang tidak dapat ditinggalkan, sehingga selepas sholat mereka langsung meninggalkan masjid. Yang pada awalnya begitu penuh, dengan cepat berubah tinggal setengah jamaahnya.
Saya juga pernah membaca sebuah tulisan ... sepertinya saat ini orang - orang tidak membutuhkan pertolongan Allah, buktinya mereka tidak pernah berdoa setelah selesai sholat. Ini juga sering saya alami ketika berjamaah di mushola sebuah mall di Jakarta, bahkan sang Imam selesai memimpin sholat, balik badan ... salaman dan langsung pergi.
Memang sebenarnya sholat itu hanya membutuhkan waktu 5 - 10 menit, tapi jika ditambah dengan doa tentu akan lebih dari 5 atau 10 menit. Apakah mereka berdoa dengan begitu cepat ? Apakah Allah mengerti dengan apa yang mereka minta jika diucapkan dengan begitu cepat dan terburu - buru ?
Apakah mereka lupa Allah senang mendengar doa dari hamba - hamba Nya. Dan ketika seorang hamba tidak berdoa dan memohon kepada Nya, Allah akan menganggap hamba Nya adalah orang yang sombong ? Apakah dalam pemahaman mereka, yang penting saya sudah sholat.
Bukankah itu sama saja dengan mengartikan bahwa Sholat itu sudah tidak berarti lagi ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H