Mohon tunggu...
Dian Prasetiorini
Dian Prasetiorini Mohon Tunggu... Human Resources - Busy Mom

Selain aktif bekerja, Dian juga seorang ibu dari dua anak yang selalu mencari keseimbangan antara karier, keluarga, dan waktu untuk dirinya sendiri. Sebagai seorang Aquarius yang kreatif, Dian gemar menuangkan pikirannya ke dalam tulisan, terutama tulisan yang menggambarkan perjalanan emosional manusia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kapan Harus Curhat dan Kapan Harus Diam?

2 Februari 2025   20:30 Diperbarui: 2 Februari 2025   20:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: awsimages.detik.net.id

Saat masalah menumpuk, rasanya ingin segera menumpahkan semuanya kepada sahabat. Wajar, sebagai makhluk sosial, kita butuh tempat untuk berbagi perasaan baik itu sedih, marah atau gembira. Namun tidak semua orang nyaman mendengar curhatan kita. 

Ada yang mungkin sedang sibuk, ada yang tidak tahu cara merespons atau bahkan ada yang merasa terbebani. Oleh karena itu, penting untuk memahami kapan harus berbagi cerita dan kapan lebih baik menyimpannya untuk diri sendiri. 


Cara sehat menumpahkan masalah

Lalu, bagaimana ccara yang tepat untuk menumpahkan masalah? Selain curhat ke teman, kamu bisa mencoba cara lain seperti menulis di buku harian, berbicara di depan cermin atau merekam unek-unek sendiri. 

Menulis di buku harian bisa menjadi cara efektif untuk memahami perasaan sendiri tanpa takut dihakimi orang lain. Sementara itu, berbicara di depan cermin atau merekam diri sendiri bisa membantu mengungkapkan perasaan secara verbal, yang terkadang melegakan dan memberikan perspektif baru terhadap masalah yang dihadapi. 

Cara-cara ini bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan pribadi untuk meluapkan emosi tanpa harus bergantung pada orang lain. 

Memilih teman curhat yang tepat

Jika kamu merasa perlu bebagi dengan teman, pastikan memilih orang yang tepat. Carilah teman yang dapat dipercaya, pendengar yang baik dan memiliki empati. Seorang teman yang baik bukan hanya sekedar mendengarkan tetapi juga memberikan kenyamanan tanpa menghakimi atau menyebarkan informasi pribadi ke orang lain. 

Jangan sampai salah curhat ke orang yang justru menyebarkan ceritamu ke mana-mana atau malah meremehkan masalahmu. Salah memilih tempat curhat bisa memperburuk keadaan dan menambah beban pikiran. 

Topik sensitif yang perlu dipertimbangkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun