Mohon tunggu...
Dian Wahyu Kusuma
Dian Wahyu Kusuma Mohon Tunggu... profesional -

Jurnalis Wawancara dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saya Ikhlas, Anak Ini Hanya Titipan

18 November 2014   16:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:31 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


  • Safarudin.  Saya sudah ikhlas, anak ini Cuma titipan.


Jenajah Nazmi salwa marsalima (umur 8 tahun), siswi kelas tiga SD AL kautsar itu terbaring di ruang tamu rumah duka desa merak batin, dusun Tanjung senang, Natar. Puluhan tetangga, kerabat dan sejawat ramai menyalami dan memeluk Safaruddin, ayah Salwa dan Susi, ibunya.  Keranda mayat, patok kayu, dan bak pemandian lengkap dengan gedebok pisang dan air sudah siap mengguyur bujur kaku tubuh mungil itu.  Salwa, panggilan bocah kecil itu dirumah.  Salwa tewas saat perjalanan pulang sekolah diantar abodemen.  Cerita tetangganya, Salwa memang menyukai duduk didekat jendela dengan posisi di pojok belakang mobil.
Jika di pagi hari, Salwa selalu berangkat bareng dengan Ayahnya.  Safarudin guru bidang otomotif di SMK Negeri 2 Bandar Lampung.  Sementara ibunya Susi, pegawai bank swasta.  Di hari pulang sekolah Salwa di antar ke rumah dengan abodemen.  Kebetulan hari itu hanya ada tujuh anak di mobil.  Tujuh anak lainnya ada yang sedang mengikuti les, dan sakit dirumah.
Salwa awal September ini pernah tidak mau di jemput pakde (sebutan sopir abodemen).  Salwa jalan kaki dari sekolah alkautsar sampai sawitan Natar.  Ia di jemput dengan tetangganya yang mengenal salwa.  “Saya sudah pusing waktu itu, mecari disekolah tidak ada,” ujar Safarudin (50) Senin (14/9) malam.
Salwa, cerita Safarudin berbeda dengan anaknya yang lain.  Salwa selalu memeluk erat Ayahnya di saat akan berangkat sekolah maupun pulang sekolah.  Kadang Salwa melendot di pangkuan ayahnya saat menonton TV.  “Saya sudah ikhlas, anak ini cuma titipan saja,” katanya.
Tingkah laku Salwa beberapa minggu ini sering melihat video dan foto kakaknya yang kini mondok di al fatah.  Sejak awal semester tahun ini, Salwa tidak lagi tidur sekamar dengan kakanya, Solvi.  Sementaranya kakanya yang pertama Noval, kini sudah duduk di bangku SMA, di sekolah yang sama dengan Salwa.
Tetangganya bercerita, pakaian Salwa penuh dengan tumpahan oli.  Anak ketiga dari tiga bersaudara ini, periang.  Kalau sedang menggambar ia serius menggambar tapi kalau diajak berbicara, ia fokus dengan pembicaraan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun