Sungguh mulia.
Tujuan Pendidikan di Indonesia salah satunya ialah menciptakan manusia yang beriman dan bertawa.
Mengelola pendidikan Indonesia dengan membentuk insan beriman dan bertaqwa tentu mesti mengajak tiga elemen paling penting dari pendidikan itu sendiri. Keluarga, sekolah, dan masyarakat ialah unsur yang menyumbang potensi siswa di segala aspek.
Ketiganya harus berinteraksi dan saling membangun hubungan baik.
Dalam bentuk seperti apa?
Ketika pendidikan mampu memanusiakan manusia, maka sekolah perlu menyiapkan guru yang sesuai. Mengapa sesuai? Karena saat ini banyak sarjana asal comot yang demi ekonomi kemudian mempertaruhkan anak. Alhasil, tujuan pendidikan tidak tersampaikan. Lalu, tak cukup sampai pendidikan, guru, sekolah maupun masyarakat.
Keluarga ternyata menjadi tolak ukur pertama dalam mengelola pendidikan yang nantinya membentuk manusia beriman dan bertaqwa. Dengan peran keluarga turut bertanggung jawab serta ketiga unsur penting dalam pendidikan tadi menjalin komunikasi dan se-iya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, maka lahirlah generasi cerdas dan memiliki nilai spiritualitas di negara Indonesia.
Opini ini merupakan buah pikiran murni dari Dian Pertiwi Joshua, Mahasiswi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diikutsertakan dalam Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga Tahun 2016 dengan tema, “Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.” Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
