Mohon tunggu...
Dian Pertiwi Joshua
Dian Pertiwi Joshua Mohon Tunggu... Penulis - Only human

Tukang nulis, senang motret https://www.flickr.com/photos/dianjoshua/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah atau Keluarga?

14 April 2016   14:28 Diperbarui: 17 Mei 2016   19:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Degradasi moral anak Indonesia, salah siapa? Sekolahkah?

 

Sekolah merupakan lembaga formal dimana seorang anak diberi ilmu beragam. Tetapi sekolah bukan berarti menjamin anak yang pintar memiliki 'kepekaan' terhadap lingkungan, maupun sesamanya. Rentan waktu sang anak di sekolah, sekarang ini lebih banyak ketimbang waktu anak untuk diperhatikan oleh keluarganya. Orang tua kebanyakan menyerahkan tanggung jawab anak pada seorang guru.

Padahal, guru hanya fasilitator supaya seorang anak "berotak" bukan sepenuhnya tugas guru untuk menjadikan anak "berakhlak". Peran keluarga tetap nomor satu. Orang tua yang memiliki pemahaman minim terhadap perkembangan anak, tentu berakibat pada personal anak. Bahkan dapat melenyapkan potensi dalam diri anak yang tadinya bisa diterapkan supaya anak tumbuh jadi juara. Hal ini nantinya mempengaruhi sumber daya manusia di Indonesia.

Apakah kualitas manusia hanya dinilai dari ekonomi, prestasi akademik, dan diri yang menonjol saja?

Tidak.

Sebuah bangsa yang luar biasa ialah yang memiliki anak-anak terampil, gemilang dari segi sosial maupun emosional, serta mampu mengendalikan diri sendiri. Dan, pendidikan yang dimaksud bukan semata PR (Pekerjaan Rumah) bagi sekolah. Tetapi mutlak keluarga harus turut serta dan jadi yang utama.

 

Opini ini merupakan buah pikiran murni dari Dian Pertiwi Joshua, Mahasiswi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diikutsertakan dalam Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga Tahun 2016 dengan tema, “Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.” Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun