Mohon tunggu...
Dian Pertiwi Joshua
Dian Pertiwi Joshua Mohon Tunggu... Penulis - Only human

Tukang nulis, senang motret https://www.flickr.com/photos/dianjoshua/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tertarik Menyekolahkan Anak di Usia Bayi?

15 April 2016   08:55 Diperbarui: 17 Mei 2016   19:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Gambar diambil dari Google"][/caption]

Sejak lahir ke dunia, tidak sedikit orang tua yang telah menyiapkan biaya pendidikan si buah hati jauh-jauh hari. Belum lama ini, banyak sekolah yang menawarkan kelas bagi anak yang belum menginjak satu tahun. Umumnya, mulai dari rentan usia empat bulan, bayi anda bisa didaftarkan sekolah.

Apa yang sebenarnya diharapkan sehingga  orang tua rela menyekolahkan anak yang masih bayi?

 

Utamanya, bayi perlu diberi stimulasi agar motoriknya terasah. Kelak jika motoriknya sudah terangsang dengan baik, maka mampu menambah IQ atau kecerdasan seorang anak. Sebenarnya, hal ini masih bisa dilatih di rumah dengan melakukan beragam aktivitas, lalu diajarkan terus-menerus secara berkala. Misalnya memberi mainan yang sesuai dengan usianya.

Trend wanita berkarierlah yang mencetus lembaga pendidikan, kini bersaing menghadirkan sekolah bagi bayi.

Ibu yang bekerja di kantor, kerap khawatir anaknya tidak mendapat pengasuhan yang tepat dari babysitter atau pengasuhnya. Seluruh Ibu satu dunia tentu menginginkan yang terbaik dan tidak mau menyesal karena telah mengabaikan anaknya selama masa terpenting dalam pertumbuhan maupun perkembangannya.

Lantas, bedakah anak yang sekolah dan tidak disekolahkan sejak bayi?

Kembali lagi, seorang anak yang satu dengan anak lainnya tentulah tak sama. Bayi umumnya membutuhkan kasih sayang dan ekstra perhatian serta pengawasan dari orang tuanya. Bayi yang hanya di rumah selama masa perkembangannya, tidak akan tertinggal dari bayi bersekolah jika sang bunda dan ayah rajin, tanggap, serta cekatan terhadap perkembangan bayi sekecil apapun.

Begitu pula bayi yang sudah disekolahkan. Mereka tetap membutuhkan orang tuanya untuk mendukung tumbuh kembangnya. Meski telah menyekolahkan bayinya, Ayah Ibu tentunya tetap harus peka terhadap sejauh mana anak anda berkembang. Keluargalah yang sebenarnya menentukan sang bayi akan tumbuh dan berkembang seperti apa yang diinginkan.

 

 

 

Opini ini merupakan buah pikiran murni dari Dian Pertiwi Joshua, Mahasiswi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diikutsertakan dalam Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga Tahun 2016 dengan tema, “Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.” Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun