Problematika wabah covid-19 ini memang sangat terasa dan memberi pengaruh besar pada semua sektor. Tak terkecuali juga pada dunia pendidikan, melalui rapat kabinet dan masing-masing kepala daerah menginstruksikan pembelajaran dirumah dengan penugasan dan pengawasan orang tua.
Pembelajaran ini dijalankan kepada semua level pendidikan mulai dari paud hingga jenjang perguruan tinggi. Kebijakan baru ini di tanggapi beragam oleh orang tua,siswa dan mahasiswa. Ada yang justru senang karena dapat menghabiskan waktu bersama keluarga dan ada yang justru kesal karena beban tugas yang akhirnya bertumpuk.Â
Orang tua juga semakin sibuk dengan harus mengawasi anaknya belajar online, memabantu tugas anaknya dan masih di tambah pekerjaan kantor yang juga di laksanakan dengan work from home (WFH).Pada awal penerapan semua masih kacau siswa dan orang tua kebingungan serta mahasiswa yang mulai sambat karena tugas yang diberikan dosen terlalu rumit.
Capaian pembelajaran dari partisipan perlu ditentukan terlebih dahulu untuk mencapai efektivitas dan akhirnya dapat di evaluasi. Performa partisipasi harus diukur dan di umpan balik dari pengajar ke siswa untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Pembelajaran secara online bukan hanya sekedar penugasan melalui WhatsApp dikerjakan siswa dan di kirim kembali kepada guru.Â
Pembelajaran sistem ini tidak adil bagi siswa yang perlu menambah ilmu dengan penjelasan dari guru bukan hanya serta merta dari tugas dan internet belaka. Pembelajaran secara online seharusnya di bungkus dengan hal yang menarik,seru dan mengaskkan bagi anak, sehingga anak tidak bosan dan jenuh. Sudah hanya bisa dirumah saja ditambah dengan tugas yag menguras tenaga.
Pembelajaran di tingkat mahasiswa efektivitas penggunaan intenet perlu ditingkatkan, masalah yang sering dihadapi mahasiswa berupa jaringan internet, server down dan segala ketidak siapan lainnya. Pembelajaran online memang sudah familiar bagi mahasiswa namun teknis pembelajaran dan metode pembelajaran belum mampu memuaskan. Dengan hanya tugas dan penjelasan yang kurang dari dosen membuat mahasiswa acak kali binggung dengan apa yang di inginkan oleh dosen. Bahkan ada beberapa dosen hanya memberi materi tanpa adanya penjelasan
Kesiapan juga harus diutamakan dalam pembelajaran online. Hal tersebut harus benar-benar di persiapkan demi pendidikan Indonesia menjadi lebih baik dan bukan malah tambah semrawut. Kondisi di lapangan dapat menjadi bahan evaluasi untuk dapat menyediakan pembenahan agar jadi lebih baik. Langkah lain yang dapat di ambil dengan pemangkasan dana BOS sedikit untuk penyediaan layanan internet penunjang pembelajaran
Dian Nuur HaniifahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H