Teori ini mengungkapkan bahwa ketidakpuasan dan motivasi tidak dipengaruhi oleh faktor yang sama. Hygiene factors ini mampu mengurangi ketidakpuasan, akan tetapi tidak dapat  membuat mereka puas akan pekerjaan mereka. Contoh: ketika pemimpin memberi gaji karyawan yang memadai, tetapi tetap saja tidak akan membuat mereka merasa puas, itu hanya mampu menghilangkan ketidakpuasan mereka.
Hygene factors bekerja di area kebutuhan tingkat yang lebih rendah, dan ketidakhadiran menyebabkan ketidakpuasan. Seperti gaji yang diterima tidak memadai atau tidak sesuai dengan yang dinginkan oleh karyawan, terdapat kondisi kerja yang tidak aman atau rentan terjadi kecelakaan kerja, dan juga lingkungan kerja yang bising, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa tidak puas.Â
Dimensi kedua yaitu motivators, teori memenuhi kebutuhan tingkat tinggi seperti kebutuhan untuk berprestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk berkembang.Â
Motivators ini berusaha memberikan dorongan kepada karyawan seperti dengan memberikan pengakuan jika karyawan melakukan pekerjaan dengan baik, mendorong karyawan untuk terus berkembang.Â
Karena manusia akan terdorong atau termotivasi jika pemimpinnya mampu memberikan kesempatan kepada karyawna tersebut untuk berkembang, dengan itu karyawan merasa dianggap dan semangat untuk mengembangkan kemampuannya.
Two factor theory ini berusaha menunjukan bahwa setiap orang memiliki banyak kebutuhan, dan membutuhkan peran seoarang pemimpin untuk mengurangi rasa ketidakpuasan yang dirasakan oleh karyawan tersebut dengan memberikan dorongan atau memotivasi kepada karyawan untuk mewujudkan rasa kepuasan yang lebih besar.Â
Hygiene factors dan motivators berusaha untuk mewakili dua faktor berbeda tetapi dapat mempengaruhi motivasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H