Mohon tunggu...
Dian Nitasari
Dian Nitasari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Leadership Senin & Kamis 07.30

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memahami Lebih Jauh Followership Style

23 Juli 2021   09:02 Diperbarui: 23 Juli 2021   09:15 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Based on information in Robert E. Kelley, The Power of Followership (New York: Doubleday, 1992)

Followership style merupakan pola perilaku yang diterapkan oleh pengikut dalam melakukan interaksi dengan pemimpinnya. Jika kita membahas gaya pengikut tentu saja terdapat beberapa type, yang pertama terdapat Alianted Follower, kemudian Conformist, Pragmatic Survivor, Passive Follower,  dan Effective Follower. Tipe-tipe pengikut jelas berbeda-beda, tergantung dari karakteriktik pengikut tersebut. Mari kita pelajari lebih jauh mengenai followership styles ini.

Alianted Follower, merupakan pengikut yang memiliki gaya berpikir independen, mampu berpikir secara kritis, namun pengikut ini memiliki tingkat keterlibatan yang pasif di dalam organisasi. Biasanya yang mengakibatkan pengikut ini bersifat pasif, karena pengikut ini pernah aktif akan tetapi terabaikan, sehingga pengikut ini lebih memilih untuk pasif. Karena merasa tidak dihargai, tidak dianggap ada ataupun merasa diasingkan. Yang menyebabkannya menjadi terasingkan atau terabaikan karena pengikut tersebut tidak memiliki kemampuan interpersonal yang baik, sehingga ide-ide yang mereka dianggap nyeleneh dibandingkan dengan prinsip-prinsip organisasi yang sudah ada. Pengikut yang terasingkan ini sebenarnya mampu berpikir secara mandiri, tetapi mereka tidak menyalurkannya, karena tidak berpartisipasi dalam mengembangkan solusi untuk masalah atau kekurangan yang mereka lihat.

Tipe pengikut berikutnya yaitu The Conformist, merupakan pengikut yang memiliki gaya berpikir yang dependen dan  tidak berpikir secara kritis, akan tetapi pengikut ini mampu memiliki tingakt keterlibatan yang aktif di dalam organisasi. Biasanya pengikut ini mampu melaksanakan setiap dan semua perintah dengan baik. Pengikut ini berusaha mengikuti semua aturan dengan baik karena memandang bahwa aturan yang sudah ada perlu ditaati dan menyakini pasti berhasil karena sudah melalui ujian. Pengikut ini jauh lebih tulus dan percaya penuh dengan menyerahkan diri mereka kepada anggota tim yang lain dan para pemimpinnya, dan juga pengikut ini berusaha menghindari konflik.

Selain terdapat alianted follower dan the conformist juga terdapat pengikut The Pragmatic Survivor, merupakan pengikut yang memiliki kualitas dari keempat ekstrem, dimana bergantung pada gaya mana yang cocok dengan situasi yang lazim. Pengikut ini lebih fleskibel karena berusaha menggunakan gaya apa pun yang paling menguntungkan dan dapat meminimalkan risiko. Biasanya pengikut ini adalah mereka yang mampu menempatkan segala sesuatu pada perspektif yang sebenarnya.

Tipe pengikut selanjutnya yaitu The Passive Follower, merupakan pengikut yang memiliki gaya berpikir dependen, tidak kritis dan juga memiliki tingkat keterlibatan yang pasif. Biasanya pengikut ini tidak menunjukkan inisiatif maupun rasa tanggung jawab. Sehingga pengikut ini hanya melakukan apa yang diperintahkan saja, dan juga perlunya pengawan untuk mereka dalam menyelesaikan tugasnya. Yang menyebakan mereka pasif yaitu karena pengikut ini sempat menunjukkan inisiatif, menerima tanggung jawab, atau berpikir kreatif akan tetapi itu semua tidak dihargai dan bahkan mungkin dihukum oleh pemimpin, sehingga mereka tumbuh semakin pasif.

Dan tipe pengikut yang terakhir yaitu The Effective Follower, merupakan pengikut yang memiliki kemampuan berpikir yang independen dan kritis, dan juga memiliki tingkat keterlibatan yang aktif di dalam organisasi. Pengikut ini merupakan pengikut yang paling banyak dicari, karena pengikut ini mampu diandalkan baik dalam berpikir secara kritis dan juga mampu berpartisipasi secara aktif. Pengikut ini jauh lebih berani dan tidak menghindari risiko atau konflik. Biasanya pengikut ini memiliki perhatian yang tinggi dan kemauan untuk bertindak, pengikut yang efektif sangat penting bagi organisasi untuk menjadi efektif.

Dari kelima tipe pengikut tersebut dapat terlihat perbedaan-perbedaan dari kemampuan berpikir dan juga tingkat keterlibatan setiap pengikut. Lalu manakah pengikut yang lebih baik untuk dimiliki oleh seoarang pemimpin?

Pengikut yang efektif merupakan pengikut yang paling banyak dicari oleh seorang pemimpin, karena pengikut ini mampu berpartispati secara aktif dan juga mampu berpikir secara kritis, sehingga pemikirannya dapat disalurkan melalui pertisipasinya. Karena jika hanya mampu berpikir kritis tetapi pasif, maka biasanya pemikiran tersebut sulit untuk dikembangkan. Sehingga pengikut yang efektif merupakan pengikut yang mudah untuk diajak bekerja sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun