Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Apakah Bakteri Mati Terinjak Manusia?

15 September 2023   17:16 Diperbarui: 15 September 2023   17:39 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakteri hidup kosmopolitan sehingga keberadaannya dapat ditemukan dimana saja. Termasuk tersebar di tanah tempat kita berpijak. Oleh sebab itu, pernah tidak kita sama-sama mengkhawatirkan keberadaan mereka oleh sebab terinjak oleh kaki, alas kaki manusia maupun benda lain.

Analoginya begini, ketika kita menginjak buah lunak, maka objek akan rata dengan tanah tidak lagi berwujud semula. Bagaimana dengan ketika kita menginjak bakteri di tanah? Apakah secara struktur sel mereka berubah atau sebaliknya ?

Satu akses perpidahan bakteri dari satu tempat ke tempat lainnya bisa kita amati dari pijakan alas kaki. Tak heran wisatawan dikatakan sebagai penyebar mikroba, dengan berbagai potensi maupun yang dikhawatirkan menimbulkan kerusakan. Melalui akses pijakan kaki yang berkeliling dunia. Namun, apakah bakteri kemudian menjadi material tak hidup lagi setelah dipijak?

Sebuah artikel membuat ilustrasi kekuatan dan tekanan pada sebuah benda terhadap struktur sel bakteri. Hal penting yang diberikan saat aktivitas pijakan berlangsung adalah gaya. Reaksi yang timbul setelahnya adalah akibat besar gaya yang diberikan.

Gaya yang diberikan saat langkah pijakan berasal dari berat badan sehingga memberikan tekanan pada benda. Kita coba menghitung tekanan dengan ilustrasi sederhana.

Kita ilustrasikan telapak kaki sebagai persegi panjang dengan panjang 18 cm dan lebar 10 cm maka luas permukaan telapak kaki adalah 180 centimeter persegi. Dengan berat badan 60 kg maka bisa kita hitung gaya yang dihasilkan sebesar 0,3 kg/cm2. Angka ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan tekanan udara atau tekanan atmosfer pada tubuh manusia pada permukaan laut sebesar 10,3 kg/m2.

Dari ilustrasi di atas dapat kita simpulkan bahwa tekanan atmosfer pada tubuh lebih besar dibandingkan dengan tekanan yang diberikan langkah kaki pada permukaan tanah.

Selanjutnya mari kita ulas dengan sudut pandang struktur sel bakteri itu sendiri. Sama halnya dengan manusia dengan kulit sebagai pelindung terluas. Dinding sel bakteri memiliki fungsi strategis sebagai pelindung diri. Bagaimana kekuatan struktur dinding sel ini?

Sebuah studi lawas menyebutkan gaya sebesar 1500 pon/inci2 mampu membuat bakteri Salmonella mati. Sedangkan dibutuhkan gaya 1900 pon/inci2 untuk mematikan sel Bacillus subtilis si bakteri tanah. Besaran gaya tersebut mencapai 400 hingga 500 kali lebih besar dibandingkan dengan gaya yang dibutuhkan pada pijakan manusia ke tanah.

Analogi lainnya yakni Salmonella mampu menahan kerusakan struktural selnya oleh sebab pijakan kaki hingga 350 orang manusia dengan bobot 110 kg pada waktu yang bersamaan. Wow dinding sel bakteri sangat kuat, satu orang manusia tidak cukup mematikan bakteri dengan pijakan. Terkecuali satu orang manusia menggunakan alat berteknologi tekanan tinggi menghancurkan dinding sel bakteri, seperti pada aplikasi strerilisasi pengolahan pangan, lain cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun