Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tradisi Kopi Kertup Hingga Produksi Gula Aren Takengon

9 Juni 2023   11:26 Diperbarui: 9 Juni 2023   12:48 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gula Aren Takengon. Sumber : Lintasgayo.co/sertalia

Pedoman gizi seimbang mengatur jelas konsumsi harian masyarakat terhadap gula. Menyantap harian pemanis ini memang menyenangkan.

Takaran 4 sendok teh konsumsi per hari gula diatur dalam tumpeng gizi seimbang. Tidak dianjurkan konsumsinya berlebihan.

Kesenangan memulai dan menghabiskan hari dengan berteguk-teguk kopi biasa dilakukan oleh penikmatnya. Berapa gelas kopi kita hari ini?  dua gelas bahkan lebih?

Menurut data BPS konsumsi gula masyarakat Indonesia meningkat pada kisaran 1,105-1,123 kg per kapita per minggu pada Tahun 2019 hingga 2021. Data lain yaitu produksi gula nasional dilaporkan pula sebesar 2,35 juta ton pada tahun 2021. Kini, permintaan pasar semakin meningkat hingga 6,48 juta ton pada Tahun 2022.

Gula yang kita kenal ada beberapa macam yakni Gula Pasir (Gula Tebu yang dihilangkan kandungan molase) sehingga tidak lagi berwarna merah. Gula Merah (bisa dari Gula Tebu, Kelapa dan Aren). Masing-masing memiliki nilai kalori yang berbeda. Pun kandungan mineral lain di dalamnya.

Melansir portal CNN Indonesia, kalori Gula Pasir 16,3 kalori per sendok teh sedangkan Gula Merah Tebu, Kelapa dan Aren mengandung 15 kalori per 4 gram (satu sendok teh).

Maraknya bisnis Kopi Aren menyebabkan permintaan gula aren kian meningkat. Kopi Arabika Gayo bersanding dengan Gula Aren Takengon. Tidak saja hanya di Takengon namun hingga ke Banda Aceh dan sekitarnya.

Pergeseran kesenangan menikmati Kopi Aren mengembalikan peradaban pada masa lampau dengan mengenang tradisi kopi kertup Orang Gayo. Dahulu pada masa perjuangan, tradisi membawa bekal biji kopi sangrai berteman gula aren.

Biji kopi sangrai dikunyah dalam mulut sehingga menimbulkan bunyi kemeretup, sehingga tradisi ini dikenal dengan menyantap kopi kertup. Keduanya bertahan pada masa simpan hingga enam bulan dalam perbekalan.

Mengunjungi Takengon Kompasianers dapat melipir ke sentra terbesar produksi gula aren yaitu Desa Serule di Kecamatan Bintang dan Desa Kemerleng di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. Menempuh perjalanan sekitar 7-8 jam dari Kota Banda Aceh untuk sampai di ibukota kabupaten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun