Menjadi orang tua tentunya tidak ada istilahnya qatam atau wisuda. Selalu berlanjut memperbaharui kualitas diri. Mempersiapkan pribadi anak yang secara sosial siap berada di tengah masyarakat di kemudian hari, tentu salah satu tugas orang tua.
Acapkali kita membawa serta anak mengunjungi kerabat dan menghabiskan beberapa saat dengan atmosfir baru bagi anak. Tentunya anaknya butuh adaptasi dan bimbingan dari kita orang tua.
Tidak berbeda dengan pada kondisi hari raya. Anak ikut serta dalam waktu berkualitas bertamu. Apakah itu ke rumah handai taulan yang telah dikenalnya maupun baru berjumpa untuk pertama kalinya.
Meskipun kita meyakini orang dewasa akan bersikap menganggap wajar perilaku anak-anak, tetap saja sebagai orang tua sudah menjadi tanggung jawab kita berdiskusi dengan anak sebelum bertamu.
Pastikan kondisi anak Anda sedang tidak dalam kondisi lapar dan cukup tidur ketika berdiskusi dengan Anda. Duduklah bersama (sejajar sama tinggi) ketika berdiskusi, sebisa mungkin dalam kondisi santai dan minim distraksi (gadget, godaan bermain, dan sebagainya). Mulailah berdiskusi dengan penuh sukacita.
1. Â Izin masuk rumah 3x
Sampaikan pada anak jika akan bertamu penting untuk membuat janji terlebih dahulu, sesampainya di depan rumah pun kita tetap harus memastikan tuan rumah bersedia menerima kedatangan kita. Ketuk pintu atau bunyikan bel berjeda sebanyak tiga kali. Boleh diselingi dengan mengirimkan pesan atau panggilan seluler. Siapa tahu tuan rumah tertidur, tidak mendengar atau sedang keluar rumah sesaat.
Jika setelah meminta izin berkunjung tiga kali tidak ada respon oleh tuan rumah kita sampaikan pada anak sebaiknya pilihan terbaik adalah pulang. Seperti yang telah diriwatkan Abu Musa Al-Asy'ary RA berkata Rasulullah Saw. bersabda "Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah" (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Â Tidak boleh mengintip
Adab selanjutnya selama menunggu pintu dibukakan oleh tuan rumah ajarkan pada anak untuk tidak mengintip ke dalam rumah. Sebab hijab sebuah rumah adalah pintu, dinding, kaca dan atau pembatas lainnya.
Sebaiknya juga posisikan berdiri saat mengetuk pintu di sebelah kiri atau kanan agar ketika pintu rumah dibuka kita tidak langsung melihat keseluruhan isi rumah. Seperti Sabda Nabi yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah bersabda "Jadikan saka pintu itu berada di sebelah kanan dan kirimu".
3. Â Jika sudah dibukakan pintu lalu ucapkan salam
Anak harus memahami bahwa salam salah satu adab penting dalam bertamu. Mengucapkan salam sama dengan mendoakan selamat tuan rumah.