Jamur tumbuh dan berkembang biak pada media alami maupun sintetik. Pertumbuhannya dapat diamati secara kasat mata jika tergolong jamur yang multiseluler (bersel banyak). Jika bersel tunggal maka dapat diamati dengan mikroskop.
Pola pertumbuhan jamur tumbuh menyebar sehingga dapat digambarkan dalam sketsa. Demikian pula dengan jamur berbadan buah, lebih jelas jika dicitrakan di atas kertas atau dengan bantuan teknologi.
Dalam ilmu jamur, tahapan identifikasi diawali dengan mengenal karakter bentuk tubuh buah. Â Jika objek ditumbuhkan pada media sintetik maka pola pertumbuhannya akan terlihat menyerupai akar tunggang atapun akar serabut pada tumbuhan.
Pola inilah yang oleh beberapa peneliti seni rupa dijadikan inspirasi dalam menciptakan karya. Salah satu karya seni rupa yaitu batik.
Batik telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda dunia di UNESCO pada tahun 2021. Inovasi dapat dilakukan terhadap berbagai motif yang akan dilukis, dicap maupun dicetak.
Hasil cipta ini biasanya dituangkan dalam bentuk sketsa di atas media kertas terlebih dahulu, kemudian dilakukan peninjauan kelayakan apakah pola yang dibuat dapat dilanjutkan untuk dijadikan pola batik.
Penulis menelusuri beberapa inspirasi motif batik yang diperoleh dari mempelajari bagaimana pola pertumbuhan jamur. Simak yuk.
1. Â Jamur Oncom Merah dan Oncom Hitam
Penelitian ini dilakukan oleh Desanto dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal nasional pada Tahun 2013. Objek kajiannya adalah motif batik Indramayu dipolakan sesuai pertumbuhan jamur oncom.
Kedua jamur ini merupakan jamur mikroskopis, masuk dalam spesies Neurospora sitophila dan Rhizopus oligosporus Pengamatan pertumbuhan jamur ini hanya dapat dilakukan di bawah mikroskop. Setelah menumbuhkannya pada media sintetik di laboratorium.