Menelisik tingginya angka penggunaan komoditi sumber daya tumbuhan Marga Magnolia oleh masyarakat dunia dibuktikan dengan penelusuran literatur ilmiah.
Marga Magnolia banyak dimanfaatkan masyarakat dengan mengambil kulit batang sebagai kayu olahan dan kayu bakar, akar, daun, ranting, biji, bunga dan buah sebagai bahan obat tradisional.
Penggunaan ini dengan pertimbangan senyawa fitokimia dan minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Aktivitas biologi seperti antimikroba, antioksidan, antidiabetes dan sebagainya.
Eksplorasi tumbuhan ini semakin meluas hingga kalangan industri besar, setelah informasi hasil riset dasar dan aplikasi berhasil dikembangkan.
Tantangan Kelestarian Marga Magnolia
Di sisi lain tantangannya adalah semakin terbatasnya regenerasi sumber daya hayati Marga Magnolia seperti penyerbukan gagal, gugur buah prematur, benih tersapu hujan, hama dan penyakit tumbuhan dan sebagainya menjadi faktor pembatas alamiah meskipun tumbuhan ini dikenal sebagai evergreen plants yaitu tumbuhan yang selalu hijau abadi.
Salah satu upaya dalam melestarikan evergreen plants adalah dengan mempelajari mikrobioma yang tumbuh dan sinergis bersama Magnolia. Mikrobioma membentuk struktur baru yang hilirisasinya mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan itu sendiri, tanpa merusak dan bersifat menimbulkan penyakit.
Penelitian yang Ada
Mikrobioma dipahami sebagai komunitas mikroorganisme yang hidup pada lingkungan bernutrisi di dalam ruang abiotik maupun biotik.
Dapat dicontohkan agar lebih jelas bahwa mikrobioma meliputi mikroorganisme pada rongga tubuh manusia, permukaan organ, organ tumbuhan, hewan, permukaan batuan, tanah, atmosfir, lautan dan sebagainya.
Riset terdahulu oleh Guzman-Trampe pada Tahun 2015 berhasil mendapatkan senyawa bioaktif dari mikrobioma jaringan gabus dan akar tumbuhan Magnolia dealbata Zucc. Studi ini mendapatkan aktivitas biologi seperti antikanker, antimikroba dan anti tripanosidal.