Semenjak resmi rilis, tak sedikit berita mengenai serial The last of us yang ditulis dalam sinopsis lengkap. Banyak pula kemudian penulis mencari tahu lebih dalam kajian ilmiah mengenai jamur ini, lalu menuliskannya dalam versi artikel populer.
Objek mikroba dalam serial yang salah satu bintangnya adalah pemain senior Cristine Hakim ini mengambil latar di Indonesia. Dikisahkan dalam film tersebut Indonesia sebagai negara terdampak wabah jamur.
Tidak lain adalah jenis jamur Ophiocordyceps unilateralis. Namun, jenis ini lebih dikenal dengan jamur Cordyceps. Â Jamur ini ditemukan oleh Petch sebagai spesies baru pada tahun 1931.
Jamur ini diketahui hidup sebagai endoparasit pada serangga Semut. Dikutip dari Indexfungorum Ophiocprdyceps sendiri marga dengan 310 spesies terlapor. Â Dapat ditumbuhkan pada skala laboratorium pada medium Potato Dextrosa Agar (PDA).
Menurut data yang berhasil dikumpulkan bahwa temuan peneliti dalam kelompok marga ini dinamis bertambah dari tahun ke tahun. Terakhir, pada Tahun 2022 marga ini tercatat memiliki 8 spesies baru dalam ilmu taksonomi.Â
Berikut temuan spesies baru tersebut : 1) Ophiocordyceps bidoupensis, 2) Â O. fusiformis, 3) O. globosa, 4) O. hydrangea, 5) O. isopterorum, 6) O. nujiangensis, 7) O. ovatospora, dan 8) O. radiciformis.
Berikut profil spesies baru hasil temuan peneliti taksonomi dalam marga Ophiocordyceps pada tahun 2022 :
1. Â Ophiocordyceps bidoupensis dan O. hydrangea, keduanya dalam Zhou dkk. (2022) disebutkan merupakan parasit dengan cakupan inang serangga yang luas meliputi larva kumbang hingga serangga berkoloni. Dalam Brittanica serangga berkoloni disebutkan sebagai lebah. Terlapor juga dalam artikel ilmiah di atas bahwa kedua parasit ini dimasukkan dalam marga Ophiocordyceps melalui telaah kemiripan secara morfologi dan bukti-bukti filogenetik molekuler.
2. Â O. fusiformis, O. globosa, O. isopterorum, O. radiciformis, empat jenis jamur ini dibahas dalam sebuah artikel Tasanathai dkk. (2022) dimana secara morfologi O. fusiformis memiliki perbedaan dengan ketiga jenis jamur lainnya terkait dengan morfologi aseksual seperti Hymenostilbe sedangkan ketiga jamur lainnya dalam penelitian ini memproduksi seperti hirsutella.
3. Â O. nujiangensis, pada penelitian Sun dkk (2022) mendapatkan bahwa jamur jenis ini memiliki kesamaan dengan O. karstii, O. liangshanensis, dan O. sinensis yang sebelum telah diteliti (Simmons dkk. 2015; Wang dkk. 2018). Ketiganya diketahui menginfeksi larva serangga Thitarodes xiaojinensi, larva serangga tanah Hepialidae sp. (Wu dkk 2022; Wang dkk 2021).
4.  O. ovatospora, dalam Tang dkk. (2022) jamur jenis ini memiliki kemiripan dengan O. khokpasiensis yang terlebih dahulu telah ditemukan. Dalam kelompok yang sama jamur mengkolonisasi rahang bawah, antena, kepala dan dada rayap dewasa Termitidae pemakan kayu.
Hubungan interkoneksi diantara jamur dan serangga memberikan keuntungan bagi manusia. Hal ini diasumsikan dapat berperan sebagai agen potensial pengendali hayati serangga perusak jika di lingkungan jumlahnya sangat tidak terbatas dan perlu dilakukan upaya pengendalian dalam menghindari kerusakan.
Namun, untuk sampai pada aplikasi tersebut sangat perlu riset in vitro untuk membuktikan aktivitas antagonis terhadap serangga, senyawa yang diproduksi jamur sehingga dapat menghambat pertumbuhan serangga dan dosis terbaik yang menghambat ataupun membunuh serangga.
Referensi