Telah banyak peneliti mempelajari keberadaan, aktivitas hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ekstrim termofil serta potensi yang diberikan kepada manusia. Salah satunya di bidang industri.
Banyak peneliti menggali keberadaan bakteri toleran panas untuk dipelajari kemampuan dalam menghasilkan enzim. Untuk berbagai keperluan teknologi enzim saat ini semakin berkembang.
Apa itu enzim ya? Hasil samping dari pertumbuhan bakteri disebut enzim. Seberapa besar potensinya bergantung kepada jenis spesies dan kondisi lingkungan yang mendukungnya.
Di Indonesia sendiri penelitian dengan objek temuan bakteri toleran suhu panas ini sudah memiliki histori sejak tahun 1999. Semakin meningkat pada kurun waktu Tahun 2010-2020. Menurut data yang dikumpulkan oleh Leischer dkk. pada Tahun 2020 sebanyak 71 sumber mata air di Indonesia (Sumatera hingga Papua) berpotensi pada keberadaan bakteri termofilik ini. Data ini dihimpun dari artikel terpublikasi dengan pengindeks google sholar, PubMed dan Scopus dengan kata kunci "Indonesia thermophilic bacteria".
Berikut peta sebaran sumber air panas hasil penelitian Leischer dkk.Â
Peta sebaran sumber air panas juga dapat dilihat dengan lebih jelas pada link berikut https://www.google.com/maps/d/viewer?mid=1-Kn7k1BAKfLVNbS_7_-BCdWE-bt_f5xA&ll=-1.2643208798802812%2C118.12673694999998&z=3
Melanjutkan data di atas, penulis merangkun artikel yang terbit pada September 2020 hingga sekarang. Penggunaan kata kunci "Indonesia thermophilic bacteria" dilakukan terhadap artikel terindeks google scholar. Data ini bisa menjadi lebih banyak lagi dengan variasi kata kunci yang berbeda.
Penulis memperoleh data bahwa 14 sumber air panas di tiga pulau (Sumatera, Jawa dan Sulawesi) dipelajari kehadiran bakteri toleran panas serta potensi penghasilan enzim hidrolitiknya.
Hasilnya menarik, 20 jenis bakteri termofilik dengan potensi enzim hidrolitik indeks tinggi teridentifikasi menggunakan prinsip identifikasi konvensional dan molekuler. Identifikasi bakteri merupakan teknik mengenali ciri-ciri sel baik secara bentuk di bawah mikroskop (morfologi) dan respon biokimia sel terhadap bahan kimia yang sengaja diberikan untuk mengenali sel.
Jika pembaca tertarik, penulis telah merangkum artikel ilmiah yang mendasari data dari tahun 2020-2022 (dapat dilihat pada link berikut https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1X8w59eSjE6YuYL6W-1XE8JSJSUff0e5FÂ