Deskripsi buku :Â
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2020
Penulis      : Ruth Priscilia Angelina
Sinopsis buku :
Joshua Sakaguchi Widjaja meneruskan perjalanan ke Tokyo untuk sejenak menjadi pecundang dalam hidupnya. Dia mengimpikan duduk-duduk santai bersama kopi di dekat taman dan menemukan gadis cantik untuk dijadikan teman menyenangkan. Tapi, di Tokyo yang menyambutnya dengan hangat, dia malah dipertemukan dengan Shira yang banyak bersedih dan meninggalkan banyak surat. Untuk pertama kali dalam hidupnya, alih-alih menjadi pecundang, Joshua malah sibuk menjawab banyak pertanyaan yang tak pernah dia bayangkan.
Shira Hidajat Nagano melarikan diri ke Tokyo untuk menemukan penyelesaian paling terencana dalam hidupnya. Dia membayangkan terjebak di lautan hutan bersama berbagai penyesalan untuk selama-lamanya ditenggelamkan. Namun, di Tokyo yang menggigilkan hatinya, dia justru bertemu Joshua yang semarak dan mampu memvalidasi keputusasaannya. Untuk kali terakhir dalam hidupnya, bukan mengerjakan penyelesaian, Shira dihentikan sejenak oleh jawaban-jawaban yang tak pernah dia kira akan dapatkan.
Review :
Suasana terasa sendu dari awal Shira melarikan diri ke Tokyo di tanggal 26 Desember  kemudian bertemu dengan Joshua di hari yang sama. Shira dan Joshua adalah orang asing , baru dipertemukan yang ternyata bisa mengisi kekosongan satu sama lain. Di novel ini tidak hanya menyuguhkan kisah tentang keluarga, persahabatan tetapi juga kesedihan yang di rasakan Shira dan Joshua. Kesedihan yang memiliki porsi & juga mempengaruhi keputusan yang mereka buat untuk menjalani hidup. Beberapa foto berlatar indah sisi kota yang diselipkan oleh penulis sehingga akan membuat pembaca serasa diajak jalan - jalan secara langsung  di beberapa sudut tempat di Tokyo, Jepang. Novel ini halamannya tidak begitu banyak jadi bisa dijadikan bacaan sekali duduk. Pelajaran yang bisa aku petik dari novel ini adalah tidak salah memang merayakan kesedihan, meski dapat disudahi, bangkitlah hidup ini juga berhak dijalani dengan baik. Kekurangan dari novel ini yaitu ada beberapa sedikit pengetikan kata yang salah di sebuah adegan kejadian sehingga akan membuat bingung pembaca.
"Waktu enggak akan pernah berhenti untuk siapa pun."(hlm: 38)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!