Mohon tunggu...
Diannisa Latifah
Diannisa Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Resensi Novel Cruise To Alaska karya Andre Haribawa

16 Desember 2023   12:49 Diperbarui: 19 Desember 2023   11:33 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Identitas buku

      Judul buku          : Cruise To Alaska

      Penulis                   : Andre Haribawa

      Penerbit                 : Bhuana Sastra

      Tahun terbit         :  2019

      Jumlah halaman : 259 halaman

      Yudistira ingin membangun kembali rumah orangtua di desa yang terkena gempa bumi. Demi mewujudkan mimpinya, pria yang akrab dipanggil Yudis ini melamar pekerjaan sebagai pelayan di kapal pesiar. Yudis diterima dan berangkat ke San Francisco. 

Akan tetapi, bekerja di kapal pesiar ternyata tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Meskipun begitu, ketika dia sakit, dia memilih untuk bertahan dan memohon dikembalikan ke kapal. Dia tidak ingin pulang sebelum berhasil mewujudkan mimpinya: membangun kembali rumah orangtuanya. 

  • Kelebihan

     Dengan halaman yang tidak begitu banyak novel ini cocok dijadikan bacaan sekali duduk. Penggunaan bahasa yang ringan dan diselingi dengan tawa menjadikan novel ini sangat menarik dan seru untuk dibaca. Dengan latar belakang penulis Andre Haribawa yang pernah bekerja sebagai Junior Waiter di kapal pesiar  membuat  penggambaran setiap latar cerita terasa hidup. Pembaca yang membaca novel ini dijamin akan terbawa suasana yang ada pada kapal pesiar melalui tokoh Yudistira.  

Yudistira ini bekerja di kapal pesiar di bawah naungan perusahaan Pricess Cruise ia bertugas di bagian Assisten Buffet Steward. Di tempat pesiar itu ia memiliki rekan kerja  dengan karakter yang kompleks seperti Cici perempuan dari Makasar keturunan Batak, Noel dari Filipina, Orlando dari Peru, Alfredo dari Filipina si tukang bicara ketus ke Yudis, Davor dari Serbia teman satu kamar Yudis. Ternyata menjalani profesi sebagai Assisten Buffet Steward di kapal pesiar tidaklah mudah.

Banyak tantangan dan kejadian - kejadian yang tidak menyenangkan di alami Yudistira.  Di mulai dari tantangan jam jatah tidurnya yang di batasi,  hingga harus satu kamar dengan Davor yang mempunyai perinsip hidup bebas dengan wanita. Tak ayal membuat Yudis harus  ekstra memupuk kesabaran atas kelakuan Davor yang gaya hidupnya bebas tersebut. Namun yang membuat saya salut sosok Yudis tetap memegang kokoh adat ketimuran di tengah banyaknya bertemu kru dengan ragam budaya yang berbeda - beda. 

Kisah Yudistira ini di kemas apik oleh penulis Andre Haribawa. Tak lupa juga penulis menyelipkan pesan moral kepada pembaca bahwa kebahagiaan sebuah keluarga adalah utama dan setiap orang berhak memiliki cita -cita yang harus diperjuangkan. 

  • Kekurangan

  Ada beberapa penggunaan bahasa asing yang tidak di buat Foot Note atau catatan kaki.

"Begini kalo jomblo, aku belum pernah patah hati karena seorang wanita, tapi memendam perasaan teramat sering". Yudis. (hlm.186)

"Kamu tidak perlu serius jika ingin mengencani gadis - gadis di sini.  Begitu kontrakmu selesai, hubungan pun berakhir." Davor (hlm.97)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun