Mohon tunggu...
Dian Nastiti Rahayu
Dian Nastiti Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah

Saya mahasiswa PPG daljab Kategori 1 angkatan 2 tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawasan Kebhinekaan Guru

9 November 2023   18:58 Diperbarui: 9 November 2023   20:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memiliki berbagai keragaman yang merupakan karunia dari sang pencipta. Tentunya keragaman ini menjadi  sebuah tantangan tersendiri bagi kita. Lalu bagaimana cara kita mengatasi hal ini?

Indonesia merupakan Negara yang bhineka atau beragam, yaitu memiliki keragaman suku, etnik, bahasa, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya namun kita tetap satu yaitu Indonesia. Bangsa Indonesia sering dilihat sebagai contoh bagaimana masyarakat dengan beragam etnik dan agama bisa hidup rukun, damai, dan berdampingan. Dengan melihat lebih dekat berbagai kehidupan masyarakat yang ada di berbagai pelosok nusantara, tampak jelas toleransi dan kerukunan merupakan napas dan jiwa masyarakat Indonesia. Hal ini tercipta karena adanya sikap toleransi, yaitu sikap saling menghormati saling menerima, dan saling menghargai di tengah keragaman suku, budaya dan agama, adanya kebebasan berekspresi dan perbedaan karakter setiap manusia. Sikap toleransi perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita mengingat semboyan negara "bhineka tunggal ika" artinya berbeda-beda tetap satu jua. Apabila sikap toleransi ini tidak dimiliki oleh individu, kelompok maupun bangsa, tentu saja kita akan kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang notabennya sangat beragam. Kita tidak akan mampu bertahan dalam kehidupan ini. Karena sejatinya kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

  • Berdamai dengan diri (Damai mulai dari diri)

Apakah anda pernah merasa malu dan tidak percaya dengan identitas diri yang anda miliki? Kapan hal itu anda rasakan? Apakah saat ini masih merasakan hal tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan ini adalah bentuk refleksi terhadap identitas diri yang kita miliki.

Sejatinya refleksi mengingatkan diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas, dan identitas kita yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Setiap orang punya identitas, ada yang sudah kita terima sejak lahir dan tidak bisa diubah, ada juga yang menciptakan sendiri dan bisa diubah. Menggunakan standar diri dalam bertindak dan tidak menjadikan orang lain sebagai standar  adalah bentuk berdamai dengan diri. Berdamai dengan diri sendiri adalah keadaan dimana kita mampu menerima semua hal yang ada dalam diri dan kehidupan kita, mulai dari kelebihan, kekurangan, luka batin, bahkan kesalahan yang kita buat di masa lalu.  Belajar welas asih terhadap diri atau mencintai diri sendiri. Menyadari bahwa sejatinya setiap diri memiliki kekurangan dan kelebihan, maka cobalah berdamai dengan diri sendiri. Dengan begitu, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan ketenangan dan kebahagiaan.

  • Keragaman di sekolah (Sekolahku yang Bhineka)

Sekolah adalah suatu tempat dimana terdapat berbagai keragaman. Lalu bagaimana kita menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau kelas dalam bentuk program kebhinekaan.

Setiap murid di kelas memiliki keunikannya masing-masing. Mereka memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda-beda. Dari keberagaman yang sederhana tersebut sebagai seorang guru kita harus memberikan pemahaman kepada murid agar memiliki sikap toleransi terhadap keberagaman yang ada. Implementasi toleransi di sekolah bisa berupa berteman dengan siapa saja, sayang teman, mau menerima perbedaan pendapat, saling tolong menolong, rendah hati dan masih banyak hal lainnya. Selain itu, seorang guru perlu memperkuat budaya sekolah dengan aktivitas kebhinekaan seperti dalam hal olahraga, permainan, seni budaya dan agama atau melalui media komunikasi.

  • Sekolah yang damai (Menuju sekolah damai)

Bagaimanakah sekolah yang aman dan nyaman? Apakah sekolah kita saat ini sudah menjadi rumah yang damai bagi semua penghuninya?

Sekolah yang damai adalah sekolah dimana penghuninya yaitu guru dan siswa mampu menghargai perbedaan, memiliki sikap toleran, serta menghormati dan menghargai orang lain. Sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan tentunya akan menciptakan suasana damai. Lalu bagaimana caranya? Tentunya untuk menjaga sekolah tetap damai maka kita harus meningkatkan Kapasitas (K) dan mengurangi Kerentanan (R). Prinsip utama sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan adalah tidak adanya diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak

Terima kasih atas perhatian pembaca yang budiman. Semoga artikel ini bermanfaat menambah keilmuan bagi para pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun