BATU - Mahasiswa Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang membantu petani bunga potong memanfaatkan limbah bunga potong lewat inovasi Herbarium yang memiliki nilai jual dan peluang bisnis di era pandemi Covid-19 ini.
Inovasi yang terbentuk oleh kelompok 14 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) ibu Yohana Agustina, SP., M.Sc ini, terdiri dari lima mahasiswa dengan mengusung tema “Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Bunga Potong Menjadi Produk Herbarium Hias Guna Ramah Lingkungan Di Dusun Beru, Bumi Aji, Batu” Lima mahasiswa tersebut yakni, Lubna Mutiara Aini, Muhammad Tri Setyawan, Dimas Maulana Muttaqin, Dian Mutiara, dan Tri Bayu Pamungkas, berharap dapat membantu usaha petani potong yang buram akibat Pandemi Covid-19.
Sebelumnya, perebakan virus Corona menyebabkan sejumlah aktivitas perekonomian mata pencahariaan mayoritas warga di Dusun Beru, Bumi Aji, Batu, yaitu petani bunga potong terhenti dan menjadikan hamparan bunga tersebut terpaksa dibuang menjadi limbah yang tidak ternilai harganya. Beberapa petani bunga potong memilih untuk beralih menjadi petani sayur, bahkan ada yang menunggu situasi kembali normal, walaupuni tidak mengetahui kapan masa Pandemi Covid-19 ini akan berakhir.
Limbah bunga yang tidak terpakai, dikumpulkan lalu dikeringkan dengan teknik pembuatan Herbarium dan dijadikan aksesoris cantik yang memiliki nilai dan peluang bisnis seperti gantungan kunci, tatakan gelas, hingga pembatas buku.
Ketua PMM Lubna, juga menambahkan pembuatan Herbarium yang ramah ligkungan ini merupakan antisipasi apabila bunga segar ditakutkan akan membusuk atau tidak terjual menjadi barang yang dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi tanpa risau akan segi kualitasnya, karena aksesoris ini dapat awet hingga bertahun-tahun.
Pembekalan inovasi yang dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 29 Januari 2021, dan dihadiri oleh tiga orang sebagai perwakilan dusun tersebut dan untuk membatasi jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini, juga disisipkan dengan penyuluhan digital marketing agar usaha yang akan dilakukan dapat berkembang pesat serta mampu mempertahankan ikon dusun Beru dalam usaha tani bunga potongnya baik nasional maupun internasional.
“Ide Herbarium ini begitu baru dan peluangnya begitu besar jika diterapkan di dusun kami, kami berharap inovasi ini dapat dapat membangkitkan kembali perekonomian para warga dusun kami yang kebetulan mayoritasnya adalah petani bunga potong walaupun semasa Pandemi Covid-19 ini” ujar ibu Eva selaku Kepala Dusun Beru yang turut serta dalam pembekalan tersebut.
Penulis: Dian Mutiara, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Agroteknologi 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H