Mohon tunggu...
Dian Mustika Anggraini
Dian Mustika Anggraini Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pembentuk Koruptor

18 Juni 2014   13:39 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:17 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini begitu mengkhawatirkan. Terbukti banyak pelecehan yang dilakukan guru terhadap siswanya, banyakorang pintar tapi tak punya khlak seperti para koruptor. Ini menunjukkan pendidikan sekarang tak seperti pendidikan dahulu. Bayak guru yang hanya meyampaikan ilmu tanpa membentuk karakter siswa. HANYA transfer pengetahuan.

Banyak tokoh Islam yang mengemukakan pemikirannya terhadap pendidikan seperti Al-Ghazali, Ibn Kholdun, Ibn Sina, Ibn Rusdi, dan Al Farabi. Pemikiran para tokoh tersebut juga diaplikasikan di dalam pendidikan Indonesia. Salah satunya pemikiran dari Al Ghazali. Secara umum, corak pendidikan Al-Ghazali memiliki dua aspek penting yaitu: pengajaran moral religius dengan tanpa mengabaikan kepentingan dunia. Bagi Al-Ghazali yang dikatakan orang berakal sehat adalah yang dapat menggunakan dunia untuk tujuan akhirat kelak. Dunia digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Al – ghazali memandang pendidikan itu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencari kemewahan dunia. Jika manusia telah berorientasi kepada dunia, maka ia akan sulit mencapai kedudukan yang mulia di sisi Allah.

Untuk mencapai tujuan pendidikan islam tersebut harus didukung oleh seorang pendidik yang mumpuni. Seorang pendidik harus memahami posisinya sebagai pendidik, agar tidak salah dalam memberikan ilmu. Sedangkan peserta didik sendiri yang baik adalah peserta didik yang tidak mendahulukan dunia daripada akhirat. Dengan tujuan untuk akhirat, maka akan terbentuklah keimanan yang tercermin dalam kepribadian peserta didik.

Untungnya, pemerintah sekarang sadar akan pendidikan akhlak terhadap generasi bangsa. Memang, Pendidikan Akhlak atau moral membentuk pemikiran setiapornag ketika dewasa. Masih banyak orang yang hanya mengejar duniawi seperti jabatan dan harta. Sehingga akan menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkannya. Seperti yang dikatakan Al-Ghazali “Pendidikan janganlah untuk meraih duniawi tetapi gunakan untuk dekat dengan ALLAH”.

Zaman yang canggih dan serba cepat dibutuhkan manusia yang agung akhlak dan pengetahuan. Harus seimbang, Tak boleh berat sebelah. Aga tak ada koruptor lagi, pendidikan dari dasarlah yang harus dibenahi. Yah, memang berat bagi guru sekolah dasar tapi ilmu yang terus mengalir yang diberikan kepada murid-muridnya itulah yang akan menjadi barokah dalam hidup. Intinya, kita dalam hidup ini harus selalu menuntut ilmu dan berusaha membagi ilmu.Untuk mencari keberkahan dalam hidup ini yang akan dibawa mati kelak dan hidup selamanya di akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun