Remaja di kelas tiga SMA yang akan segera menyelesaikan pendidikan wajibnya menghadapi tantangan untuk memenuhi tugas perkembangan berikutnya di masa dewasa awal, yaitu bertanggung jawab secara mandiri terhadap kehidupannya, termasuk dalam hal merencanakan karir di masa depan  (Papalia, 2014)1. Siswa kelas tugas SMA merasa kebingungan menetapkan pilihan setelah lulus sekolah, apakah akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bekerja tau menikah. Keputusan akan pilihan ini perlu dilakukan dengan seksama, agar siswa dapat mengembangkan dirinya dan menjalani kehidupan yang baik di masa depannya.
Perencanaan karir dimasa depan dapat berkaitan dengan bidang pendidikan, pekerjaan ataupun pernikahan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor internal, pemahaman individu terhadap dirinya sendiri dapat mempengaruhi rencana yang disusun dan ingin dicapai. Pengenalan akan diri sendiri ini dapat dipahami melalui konsep self exploration. Self exploration merupakan dorongan untuk mengenali diri sendiri dan dorongan untuk berkembang berdasarkan pemahaman akan diri (self) tersebut.
Perencanaan karir yang disesuaikan dengan  self exploration dapat menjadi kekuatan yang mendorong remaja untuk merencanakan masa depannya secara sadar dan berkomitmen penuh terhadap rencananya. Oleh karena itu pengabdian kepada masyarakat fakultas psikologi Universitas Mercu Buana merasa perlu diadakannya pembekalan bagi siswa kelas tiga SMA untuk dapat menyusun perencanaan karir dimasa depan dengan lebih bijak agar terhindar dari pengambilan keputusan yang keliru dan gegabah. Kesalahan dalam perencanaan karir bisa membuat individu tidak menyukai pekerjaan atau studi yang terlanjur dipilih serta tidak bisa mengikutinya, tidak merasa bahagia, sulit bergaul, bahkan bisa keluar dari studi atau pekerjaan. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka perlu dilakukan langkah preventif melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Kegiatan dilakukan dengan mengunjungi langsung siswa-siswi kelas 3 SMA Sumpah Pemuda di Jakarta Barat, yang berjumlah 21 orang. Para siswa diberikan tambahan pengetahuan mengenai tahapan dan langkah-langkah yang dapat mereka lakukan dalam merencanakan masa depan dan mengeksplorasi kekuatan, area pengembangan dan situasi di sekitarnya agar perencanaan yang ditetapkan lebih sesuai dengan kondisi diri pribadinya. Mereka cukup antusias mengikuti kegiatan, dimana mereka fokus memperhatikan materi yang diberikan, aktif menjawab pertanyaan interaktif dan aktif pula bertanya di sesi diskusi.
Siswa-siswi juga diajak utnuk menuliskan cita-cita mereka pada pohon karir yang sudah disediakan. Hal ini bertjuan agar cita-cita tersebut dapat menjadi target pencapaian yang akan membantu road map perencanaan karir mereka. Para siswa menunjukkan rasa senang dan bangga ketika poster pohon karir dapat dipajang di kelas hingga hari kelulusan.
