Kartini… adalah seorang wanita Indonesia yang menginspirasi banyak wanita di Indonesia. Pemikirannya anti-mainstream saat itu, yakni ingin membebaskan belenggu perempuan dari budaya yang ‘saklek’ dan menginginkan perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang baik semasa hidupnya.
Jaman sudah berubah. Berbeda di saat Kartini hidup, ia perlu berjuang keras agar wanita tidak hanya mengurusi soal dapur saja. Sekarang, wanita bebas menentukan jalan hidupnya, baik untuk bisa mengenyam sekolah tinggi ataupun bekerja di luar rumah. Â
Pemikiran anti-mainstream ternyata bisa kita lihat pula dari kehidupan dua orang wanita yang terbiasa mencari sesuap nasi di jalanan. Memang bukan di bidang pendidikan, melainkan mereka memilih menjadi supir ojek motor (ojek) demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
[caption caption="Angga (atas) dan Weni (bawah) pantang mengenal lelah menelusuri jalanan Ibukota. (Foto: Dok Pribadi)"][/caption]Ojek sendiri identik dengan pekerjaan pria dan dianggap cukup kasar karena berhubungan dengan jalanan. Tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Angga (30) dan Weni (48) untuk menyambung hidupnya di salah satu kota besar Indonesia.
Angga yang bekerja di perusahaan penyedia layanan ojek (Gojek) adalah seorang supir ojek wanita full time. Ini membuktikan bahwa fisiknya kuat untuk menembus jalanan kota Jakarta. Pernah pula 25 km dilaluinya dari Pluit hingga Pasar Minggu.
[caption caption="Ibu Weni saat sedang mengojek dan menelusuri jalan Palmerah. (Foto: Dok Pribadi)"]
Perjuangan mereka patut diacungi jempol. Memang tidak sedikit wanita yang bekerja menyambung hidup mereka dan kelurganya. Tetapi hal ini menjadi sesuatu yang tak lazim bagi Angga dan Weni yang rela membelah setiap sudut jalanan ibukota.
Ya, ini jamannya wanita bebas menentukan pilihan hidupnya.
Selamat Hari Kartini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H