Mohon tunggu...
Dian Maldini
Dian Maldini Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Hukum | Mahasiswa Double Major Fakultas Syariah dan Bahasa Arab | Madzhab Hambali |

Ini adalah akun pribadi untuk kepentingan media bersosialisasi dan menulis opini

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Apakah Pasar Tradisional Perlu Bertransformasi Menjadi Pasar Digital?

27 Mei 2022   09:38 Diperbarui: 27 Mei 2022   09:47 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Pasar Tradisional. Sumber: www.ajaib.co.id)

Istilah pasar digital menjadi tidak asing disaat online shop banyak diminati oleh segala kalangan. Terlebih lagi perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut untuk setiap orang agar mengikuti kemajuan didalam segala aspek kehidupan.  Termasuk aspek perdagangan

Indonesia merupakan negara yang memiliki pengguna E-commerce tertinggi di dunia. Menurut laporan dari katadata, sebanyak 88.1% pengguna internet di Indonesia memakai layanan E-commerce untuk membeli produk tertentu dalam beberapa bulan terakhir. Persentase tersebut merupakan hasil survei We Are Social pada bulan April 2021.

Fenomena jual beli online lambat laun akan mengikis keberadaan para pedagang di pasar tradisional. Dikarenakan konsumen memiliki minat dan kenyamanan yang tinggi dalam bertransaksi yang serba praktis ketimbang pergi tawar-menawar di pasar tradisional.

Disisi lain, bagaimana dengan ladang mata pencaharian di pasar tradisional? Para buruh, kuli panggul dan tukang angkut barang. Mereka akan kehilangan sumber mata pencaharian.

Lalu, apakah uang kertas akan menjadi e-money? Jika kita perhatikan seksama, era sekarang masyarakat sudah memilih uang elektronik meskipun tidak berpengaruh secara global.

Solusi yang paling bijak adalah tidak menyalah zaman. Sudah menjadi keharusan bagi setiap orang mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi supaya dapat bersaing menjadi peradaban yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun