Mohon tunggu...
Dian Maldini
Dian Maldini Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Hukum | Mahasiswa Double Major Fakultas Syariah dan Bahasa Arab | Madzhab Hambali |

Ini adalah akun pribadi untuk kepentingan media bersosialisasi dan menulis opini

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cebong Vs Kampret pada Pilpres 2024

16 November 2021   09:03 Diperbarui: 16 November 2021   09:04 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cebong dan Kampret merupakan panggilan atau sapaan yang sempat populer saat pemilihan Presiden 2019. Cebong menunjuk pada pendukung presiden Jokowi dan Kampret pada capres Prabowo Subianto.

Mada Sukmajati selaku Pengamat Politik UGM, mengatakan fenomena Cebong dan Kampret muncul karena ada dua kubu elite yang berkontestasi di pemilihan Presiden 2019.

Menurut dia, dua kata atau panggilan tersebut surut setelah Prabowo Subianto masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju menjadi Menteri Pertahanan RI.

Setelah Cebong dan Kampret berakhir, muncul kembali istilah Kadrun. Kadrun disematkan kepada orang yang belum move on terhadap hasil Pilpres 2019. Merujuk pada itu, Kadrun merupakan turunan Kampret.

Menurut Mada, Kadrun tetap memiliki kelebihan dan kekurangan dalam perpolitikan nasional, "Kelebihannya yaitu menjadi kekuatan kontrol terhadap pemerintah"

Apakah Kadrun dan Cebong akan kembali eksis dalam persaingan Capres 2024?

Meskipun pilpres 2024 masih jauh, panggung politik kembali mulai ramai. Elektabilitas para Gubernur di berbagai provinsi menjadi pilihan masyarakat. Bahkan ada beberapa Anggota Dewan diisukan untuk maju mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang.

Menurut hasil Survei Poltracking Indonesia, memunculkan 3 nama yang dinilai publik cocok untuk maju ke Pilpres 2024 diantaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Perselisihan pada Pilpres 2019 yang lalu belum selesai, partai-partai oposisi yang dipimpin oleh Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masih menjadi rival terhadap partai koalisi yang saat ini menduduki bangku pemerintahan.

Hal ini akan menjadikan persaingan sengit kembali antara dua kubu. Kubu oposisi yang saat ini terkenal dengan istilah Kadrun akan kembali menghadapi kubu koalisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun