Mohon tunggu...
Dian Makruf
Dian Makruf Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis dalam khayaL dan realita. Ketika imaJinasi menjadi sangat sederhana :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jerit Sederhana

14 November 2011   02:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang sepotong brownies, cemara, atau senja yang masih tertinggal.

Tentang lakon, istana, atau perempuan dan monolog sepi.

Berkisah eja, mengupas fakta dalam rahasia.

Berpegang lama dalam jagad aksioma.

"Mereka-Tidak-Peduli"


Progeni jelas memasung logika.

Prokurasi sempurna tegas membentuk jiwa.

"Pun-Mereka-Tetap-Tidak-Peduli"


Tegap, dalam masa yang kian tiarap.

Ofensif sekarang, sudah sangat menderap.

Tiap nafas memekakan obstruen-obstruen kekesalan.

Tawa pun halus menjelma pemberontakan.

Adalah aku, nyala lilin di sudut ruang sepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun