Penulis merupakan mahasiswi semester 2 universitas Airlangga,yang bernama Dian Maharani,berasal dari fakultas Kedokteran program studi S1 kebidanan.
Disini penulis ingin membahas tentang permasalahan transisi perkuliahan online ke perkuliahan offline. Seperti yang kita ketahui, Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), pembelajaran di perguruan tinggi mulai semester gasal tahun akademik 2021/2022 diselenggarakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau pembelajaran daring. Salah satu perguruan tinggi yang melakukan pembelajaran tatap muka adalah universitas Airlangga. Disini penulis melakukan survei mengenai tanggapan mahasiswa perihal pembelajaran tatap muka.Â
Para mahasiswa memberikan tanggapan yang beragam dan bervariasi, dan semua sepakat mengatakan bahwa perkuliahan menjadi lebih efektif. Salah satu hal yang ditanyakan pada survei ini adalah, satu kata yang menggambarkan perkuliahan offline, ada yang menjawab produktif, rumit, capek bahkan menantang, begitu variatif jawaban para mahasiswa.Â
Selain mahasiswa universitas Airlangga, survei juga dilakukan ke beberapa mahasiswa selain Unair, dan jawaban dari beberapa mahasiswa tersebut hampir sama.Â
Dari penjelasan para mahasiswa, ternyata pembelajaran kuliah secara offline memberikan banyak manfaat, antara lain, materi yang diberikan oleh dosen lebih mudah dipahami, para mahasiswa juga lebih senang karena bisa berinteraksi dengan satu sama lain.Â
Namun selain manfaat yang didapatkan, para mahasiswa juga mengeluh, perkuliahan secara offline membuat mereka sulit mengatur pola tidur, hal ini membuat para mahasiswa memiliki stamina yang buruk dan mudah kelelahan.Â
Segala hal yang diperlukan untuk perkuliahan sudah dilakukan secara offline dan di luar rumah, yang sebelumnya semua kegiatan dilakukan secara online, hal menyebabkan masih banyak mahasiswa yang mengaku sedikit tertekan dan lelah menjalankan perkuliahannya offline namun merasa hal ini worth it dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H