Film "Coco" (2017) dan "The Book of Life" (2014), dua-duanya memiliki genre adventure (petualang), di mana karakter utama berpetualang di Land of the Dead dengan tujuan tertentu. Keseruan dan ketegangan dapat dirasakan oleh penonton saat menonton kedua film tersebut.
Penulis sendiri merasa kedua film sangat seru untuk dinonton. Tidak hanya plot cerita yang menarik, namun juga memiliki animasi dan grafik yang menakjubkan. Visualisasi yang warna-warni sangat menggambarkan budaya Meksiko yang unik dan berwarna.
Berikut adalah beberapa ulasan mengenai representasi tradisi dan budaya Meksiko yang ada di dalam film "Coco" (2017) dan "The Book of Life" (2014):
- Tradisi Dia de los Muertos (Day of the Dead)
Dia de los Muertos adalah sebuah festival yang dirayakan pada tanggal 1 dan 2 November oleh orang-orang Meksiko. Pada saat merayakan festival ini, para keluarga akan berkumpul dan berdoa bersama untuk mengingat teman dan anggota yang sudah meninggal.
Di film "Coco" sendiri, diperlihatkan sebuah tradisi di mana mereka memberikan persembahan kepada keluarga yang sudah meninggal dan para leluhur akan membawa pulang persembahan yang diberikan dalam bentuk gaib ke Land of the Dead.
Persembahan akan diletakkan di ofrenda. Ofrenda merupakan tempat yang digunakan untuk meletekkan foto-foto keluarga yang sudah meninggal dunia.Â
Seperti yang dapat dilihat pada gambar skenario dari film "Coco", foto diletakkan di atas meja dengan dihiasi persembahan seperti lilin, bunga, makanan, dan minuman. Persembahan tersebut merupakan penanda dan memiliki arti sebagai wujud penghormatan kepada leluhur (petanda).
- The Land of the Dead
Film "Coco" dan "The Book of Life" sama-sama menceritakan tentang kepercayaan orang Meksiko dengan kehidupan setelah kematian di mana mereka akan pergi ke The Land of the Dead atau juga disebut dengan istilah The Land of the Remembered setelah meninggal dunia.