Mohon tunggu...
Dian Lestari
Dian Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profesi Tepung Tawar Masyarakat Natuna

12 Desember 2022   07:45 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:34 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Melayu Natuna adalah salah satu masyarakat yang adatnya masih menjaga kebudayaan warisan-warisan yang ada di Natuna ,Salah satu tradisi yang masih di lakukan yaitu tradisi upacara tepung tawar.

Tradisi ini dilaksanakan pada saat profesi pernikahan,bayi baru lahir, sunat , dan aqiqah.
Profesi  ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat natuna walaupun zaman sudah semakin berkembang , namun masyarakat Melayu Natuna masih tetap melakukan ritual-ritual tradisi upacara tepung tawar ini.

Masyarakat Melayu Natuna melakukan  tradisi upacara tepung tawar ini sangat lah bearti bagi mereka karena adanya peninggalan-peninggalan pada masa dulu, karena masih sangat  melekat dalam kehidupan melayu masyarakat Natuna .

Profesi tepung tawar ini merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Melayu Natuna karena sebagai bentuk ketaatan pada masa dulu yang memiliki sejarah yang sangat panjang untuk menjalankan warisan para kehidupan masyarakat melayu Natuna dan  perjuangan para peninggalan masa dulu untuk bisa mempertahankan budayanya  tradisi untuk bisa melanjutkan  agar tetap bisa sampai saat ini .

Bahan untuk melakukan Tepung Tawar masyarakat melayu Natuna yaitu, beras ,kunyit, bertih, air untuk  tepung tawar, inai, daun perinjis dan mangkuk.
Sebelum melaksanakannya pada saat  tepung tawar memiliki makna masing- masing pada bahan tersebut
Beras kunyit yaitu bermakna diberikan rezeki  ,  beras putih yaitu bermakna kesucian dan
Beras bertih bermakna kemakmuran, air tepung tawar itu bermakna penyejuk hati, inai bermakna kerukunan, dan daun perinjis bermakna kebersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun