Mohon tunggu...
dian kusumanto
dian kusumanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Revitalisasi Industri Gula Aren Rakyat adalah Wajib

25 Agustus 2012   05:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto

Dalam fiqih syar’iyah dikenal ada 5 jenis hukum agama atas sesuatu kegiatan atau kejadian, yaitu wajib, sunah, mubah, makruh dan haram. Bila melihat tingkatan hukum ini maka penulis menganggap bahwa revitalisasi industry gula aren rakyat hukumnya adalah wajib. Sebab kalau tidak dilakukan barangkali industry ini akan mati pelan-pelan digerus jaman.

Keadaan ini bahkan sudah terjadi. Adapun yang masih bertahan sekarang ini adalah industry rakyat yang sangat rentan. Apabila ada industry besar gula aren dengan teknologi yang efisien dan memasuki pasar gula rakyat, maka industry rakyat ibaratnya seperti diambang badai dan gelombang besar yang mungkin segera akan menenggelamkannya.

Industri gula aren rakyat banyak terdapat antara lain di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan lain sebagainya. Pada umumnya kondisinya masih sangat sederhana, dikelola dengan manajemen keluarga dengan alat-alat yang masih sangat tradisional. Hampir tidak ada inovasi teknologi yang baru dari semenjak industri rakyat ini dikenal oleh nenek moyang kita.

Bahkan sebenarnya kondisi ini dialami juga oleh industry serupa dari bahan nira kelapa yaitu gula merah atau gula kelapa, dari bahan nira siwalan atau lontar yaitu gula lontar. Industri rakyat seperti ini kondisinya sama, yaitu belum banyak memanfaatkan kemajuan teknologi, jauh dari sentuhan teknologi. Ini memang sangat meprihatinkan!! Sekaligus mengkhawatirkan!! Bahkan sangat menyedihkan!!

Kasihan memang. Ironis memang! Memang sangat kasihan, memang sangat ironi. Lalu mana peran lembaga penelitian kita ? Mana peran pemerintah daerah ? Kok semua pada tidur mendengkur, seolah lupa dan mabuk dengan urusan politik. Ekonomi rakyat ini juga perlu “dipolitiki” kok. (Marah ni yee?!). Oke biar nggak jadi “udun” atau “bisul” perjuangan ekonomi rakyat, yang bila pecah baunya nggak enak, maka kita coba cari solusi pengobatannya. Setuju khan?

Ibarat dokter, kalau mau mengobati pasiennya maka si pasien harus didiagnosa lebih dulu. Dari diagnose yang dilakukan, terkumpul data atau gambaran industry rakyat gula merah pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Dikelola oleh keluarga sendiri dengan pola yang sederhana
2. Bahan bakar kayu, sebagian besar menjadi beban biaya paling berat pada industry gula rakyat
3. Model tungku tunggal sederhana dengan kuali satu buah, di beberapa tempat ada sedikit model tungku semi tertutup dengan kuali ganda.
4. Pada umumnya memproduksi gula aren cetak. Bentuk cetakan biasanya sangat khas antara satu daerah dan daerah lain.
5. Kondisi dapur terbuka dan diluar ruangan, atau di bawah rumah atau pondok tanpa dinding.
6. Kondisi tempat produksi kurang hiegenis dan biasanya masih kotor.
7. Mutu gula sangat beragam belum ada jaminan mutu.
8. Produk gulanya pada umumnya belum bermerk.

Keadaan ini sangat berpeluang besar untuk dapat diperbaiki. Perubahan besar atau revolusi sangat mungkin untuk dilakukan, dan bahkan sudah menjadi tuntutan agar industry rakyat ini tetap bertahan dan bahkan dapat diandalkan dapat memperbaiki ekonomi rakyat.

Apa saja agenda wajib revolusi revitalisasi industry rakyat gula aren ini ? Yang bisa dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan teknologi
2. Perbaikan manajemen,
3. Perbaikan kelembagaan usaha,
4. Melakukan diversifikasi produk,
5. Memperluasan pasar.

Perbaikan teknologi pertama adalah perbaikan tungku untuk efisiensi penggunaan bahan bakan dan tenaga kerja, bahkan bisa menghasilkan produk sampingan. Barangkali kita bisa berguru pada industry Mapple Syrup yang ada di Amerika dan Canada, seperti tulisan artikel saya sebelum ini. Bahkan teknologinya bisa kita tingkatkan, maksud saya, teknologi tungku ini selain sangat efisien dalam penggunaan bahan bakar juga dapat menghasilkan Arang dan Asap Cair yang nilai jualnya juga cukup tinggi.

Ini tidak sembarang tungku, sebab dari tungku memasak gula ini kita bisa menghasilkan arang kayu yang harganya juga cukup bagus. Hasil dari arang kayu sangat tergantung dari jenis kayunya, semakin keras kayunya semakin tinggi hasil arangnya. Hampir semua jenis kayu dapat dibuat arang. Bahkan bila bahan bakarnya berupa sekam pun dapat dihasilkan arang sekam. Arang sekam bisa dicetak menjadi briket arang sekam, atau bisa digunakan sebagai media tanam pot yang harganya cukup bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun