Mohon tunggu...
Dian Kustiawan
Dian Kustiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik UMMI SUKABUMI

Mahasiswa, VO,and announcer,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan (Leadership) yang Berkualitas

22 Mei 2023   18:55 Diperbarui: 22 Mei 2023   19:00 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) YANG BERKUALITAS 

Pemimpin memiliki kebiasaan, kebiasaan, kebiasaan. Sifat dan kepribadiannya yang khas dan unik, sehingga sikap dan gayanya membuat Dinova berbeda dari yang lain. Gaya atau gaya hidupnya juga mempengaruhi perilaku dan gaya kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah kekuatan moral pribadi, spiritual, dan kreatif yang mempengaruhi anggota untuk mengubah sikap mereka agar sesuai dengan kehendak dan cita-cita pemimpin. Di sisi lain, pemimpin harus menjadi panutan bagi pemimpin. 

Beberapa jenis kepemimpinan biasanya otokratis, kharismatik, laissez-faire, dan demokratis untuk meningkatkan kualitas. Tetapi jika Anda harus memberi perintah atau instruksi dengan senjata dan bagaimanapun juga, Anda akan mengalami kesulitan. Karena penyerapan akan berhasil, kepemimpinan harus memerintah, dan tanpa kepemimpinan, pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan baik.

Ini akan sulit untuk diterapkan. Pemimpin memotivasi pengikutnya melalui gaya kepemimpinan yang didasarkan pada kearifan lokal Indonesia, mirip dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karakter. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan gaya manajemen kepemimpinan yang memasukkan 18 Nilai-Nilai Pembangunan Karakter ke dalam Gaya Kepemimpinan Manajemen PT untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Kata kunci: berbasis karakter, model kepemimpinan, peningkatan mutu, perguruan tinggi, motivasi,

Seorang pemimpin memiliki karakter. Kebiasaan, cara, sikap, atau watak tertentu dan khas yang membedakan dirinya dengan orang lain dalam tingkah laku atau gaya. Gaya dan gaya hidup ini pasti akan mempengaruhi sikap dan tipe kepemimpinan seseorang. Kepemimpinan adalah kekuatan moral yang disengaja, spiritual, dan kreatif yang menyebabkan anggota mengubah sikapnya sesuai dengan kehendak dan cita-cita pemimpin.

Seorang pemimpin, di sisi lain, harus memberi contoh kepada bawahannya. Kepemimpinan adalah proses mengendalikan dan mempengaruhi aktivitas kerja orang-orang dalam sebuah tim. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, seperti bawahan dan pegawai, yang menerima kepemimpinan (Sunarto, 2005). Menurut Kartono (2010). 

Sikap dan gayanya membedakannya dari pemimpin lainnya, karena seorang pemimpin memiliki kebiasaan, kebiasaan, tata krama, sikap dan karakternya sendiri. Gaya hidup dan pelayanannya pasti mempengaruhi perilaku dan gaya kepemimpinannya. Mampu menunjukkan semacam kualitas kepemimpinan. Misalnya tipe karismatik dan merendahkan. Militerisme, otoritarianisme, laissez-faire, populisme. Administratif dan demokratis.

Dalam praktiknya, permasalahan yang dihadapi dan ditangani oleh beberapa tipe kepemimpinan, khususnya di perguruan tinggi, kurang baik diterapkan. Seperti yang kita ketahui, pemimpin harus mampu memotivasi anggota organisasi pendidikan tinggi untuk terus meningkatkan kualitasnya. 

Namun, kesulitan muncul ketika perintah dan instruksi harus diberikan kapan saja dan kapan saja. Jika setiap orang melakukan pekerjaan dengan baik, itu harus menjadi perintah pemimpin. Dan tanpa ketertiban, kepemimpinan tidak berguna. 

Oleh karena itu, sulit untuk terus meningkatkan kualitas kinerja. Untuk itu, kami juga mengeluarkan arahan dan perintah kepada manajemen tentang apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas. Ini juga harus digunakan untuk merangsang motivasi intrinsik, terutama kebutuhan setiap orang di perguruan tinggi, secara individu dan kolektif sebagai kelompok atau organisasi, untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Ini juga harus digunakan untuk meningkatkan kesadaran

Sistem manajemen pendidikan tinggi telah menjadi fokus kerjasama antara kelompok pendidikan tinggi di daerah. Tujuannya adalah: manajemen kualitas/peningkatan kualitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun