[caption id="attachment_320690" align="aligncenter" width="333" caption="Ilustrasi (Internet)"][/caption] SIANG tadi saya bertekad ulang untuk lebih bersungguh-sungguh di dunia kepenulisan. Menuliskan atau lebih tepatnya mendokumentasikan segala hal yang terjadi di sekeliling saya, dan terekam di dalam ingatan saya. Tentang hal-hal sepele dan remeh temeh sekali pun. Karenan sesungguhnya tak ada hal--sekecil zarah pun--terjadi begitu saja tanpa disertai makna. Segala yang ada sejatinya memiliki, setidaknya, nilai-nilai moral yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia di kemudian hari. Hidup adalah rangkaian proses "menuju" puncak keabadian. Dari lahir sampai kemudian mati, manusia dihadapkan pada titik-titik proses yang mesti dilalui dengan benar (On the track). Tanpa itu, mustahil manusia bisa sampai. Tentu tujuannya adalah mencapai bahagia. Bukan bahagia semu, seperti di dunia. Melainkan bahagia sejati. di sisi Tuhan Yang Maha Penyayang. Setiap manusia ingin bahagia. Segala hal dilakukan untuk mencapainya. Bahkan ada yang sampai menghalalkan segala cara. Demi satu tujuan, mendapatkan bahagia. Entah bahagia dalam bentuk kekayaan melimpah, pangkat dan kedudukan yang tinggi, kelengkapan anggota keluarga, atau bahagia dalam hal yang lain.
“Cangkir purbakala berat karena tertimbun tanah dan lumpur, orang tak berilmu hanyut tenggelam dalam buaian periuk makanan, sedangkan orang cerdas walaupun di laut akan terus berenang agar tidak tenggelam.” (Mutiara Sufi)
Intinya, manusia ingin bahagia. Termasuk saya, ingin bahagia. Karena itu, saya harus melewati titik titik proses menuju kebahagiaan sejati. Menulis saya anggap sebagai salah satu titik mencapai puncak bahagia. Dalam menulis saya berbagi pengetahuan yang sedikit kepada yang banyak. Supaya berkah dan bermanfaat tentu saja. Maka, di sini lah saya. Di titik menulis untuk mencapai puncak bahagia. Semoga. Dan tentu Anda juga tengah berada di titik titik yang sekarang. Nikmatilah prosesnya. Walau terasa pahit dan mematikan. Tetap setia pada proses. Itu saja.*** (@AndyanoCurniaz) (Maaf, kalimatnya masih blepotan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H